JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengeklaim Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah sejak lama ingin bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.
Adapun saat ini, Prabowo baru mendapat dukungan dari Partai Gerindra, PKB, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
"Ya Golkar sudah lama mau bergabung, tapi sampai hari ini juga masih mau. PAN masih mau, yang jelas PBB yang sudah," ujar Jazilul saat ditemui di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: PKB Curiga Ada Invisible Hand yang Bikin Cak Imin Tak Kunjung Ditunjuk Jadi Cawapres Prabowo
Jazilul menambahkan, PKB tak khawatir apabila partai pendukung yang baru masuk ini langsung mengajukan cawapres untuk mendampingi Prabowo. Sebab, berdasarkan hitungannya dari segi elektoral, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin cocok untuk mendampingi Prabowo.
Sebagai informasi, PAN mengajukan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi cawapres, sedangkan Golkar mengajukan Airlangga Hartarto.
"Dari sisi konfigurasi, menurut saya Gus Muhaimin enggak ada tandingnya. Dari nama-nama yang diajukan ya, atau yang diomongkan. Dari sisi konfigurasi bersama Gerindra, nama Gus Muhaimin enggak ada tandingnya," tuturnya.
Baca juga: PKB Sebut KKIR Koalisi Terbaik, Singgung Unggul di Sejumlah Provinsi Pulau Jawa pada Pemilu 2019
Sementara itu, terkait kemungkinan Muhaimin 'dijegal' dari cawapres Prabowo di detik-detik terakhir, Jazilul juga mengaku tidak khawatir.
Dia lantas mengungkit pengalaman Ma'ruf Amin yang ditunjuk sebagai cawapres di detik-detik terakhir saat Pilpres 2019.
"PKB itu main di awal juga bisa, main di akhir juga bisa. Jadi enggak usah khawatir. Kita PKB sudah mengikuti sekian pemilu langsung. Jadi sekarang main di awal nih sama Pak Prabowo, kan deklarasi, tanda tangan, komitmen," jelas Jazilul.
"Di akhir kemarin juga 2019 ada di akhir, Kiai Ma'ruf Amin yang jadi (cawapres Jokowi). Jadi enggak ada soal buat PKB, mau di awal mau di akhir, monggo. Kita PKB tahu caranya menghitung," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.