Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensesneg Curhat soal Listrik Istana, Deg-degan Takut Mati Lampu Saat Ada Tamu Negara

Kompas.com - 01/08/2023, 19:19 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengaku was-was dengan kondisi sistem kelistrikan di Kompleks Istana Kepresidenan saat sebelum direvitalisasi.

Sebab, selama puluhan tahun, sistem listrik Istana belum pernah direvitalisasi. Dia khawatir jika listrik padam tiba-tiba dan mengganggu aktivitas kenegaraan.

"Saya sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab mengurusi Istana itu ya sering deg-degan. Deg-degan perihal listrik," ujar Pratikno saat meresmikan revitalisasi sistem kelistrikan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (1/8/2023).

"Karena satu, di Istana ini kita sering menerima tamu negara. Jadi bayangkan saja kalau kita terima tamu negara tiba-tiba listriknya mati. Jadi Indonesia akan jadi headline di seluruh dunia," kata dia.

Baca juga: Ungkap Pesan Megawati untuk Mensesneg Pratikno, Puan: Pemilu Harus Berjalan Baik

Dalam peresmian tersebut, Pratikno menyebutkan bahwa selama 63 tahun sistem kelistrikan di Kompleks Istana belum pernah direvitalisasi secara signifikan.

Baru pada 2022, revitalisasi dilakukan oleh PLN dan berhasil selesai pada tahun ini.

Dia mengungkapkan, revitalisasi dilakukan dengan menerapkan teknologi terbaru.

Nantinya, sistem kelistrikan di Kompleks Istana lebih aman dan stabil.

"Dan tentu saja juga lebih friendly terhadap lingkungan, lebih green-lah, lebih hemat dan lain-lain. Jadi saya kira ini menjadi model di mana nanti infrastruktur publik juga disiapkan dengan teknologi mutakhir," ujar Pratikno.

Dia mengungkapkan, pemerintah pun berencana menerapkan sistem kelistrikan di Istana ini untuk bisa diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Namun, kata Pratikno, akan ada pemutakhiran lebih lanjut.

Baca juga: Sekjen PDI-P Temui Mensesneg Pratikno, Bawa Pesan Megawati

Selain itu, penerapan teknologi kelistrikan tersebut juga akan dikembangkan di kota-kota besar Indonesia untuk ke depannya.

"Ini menjadi sebuah model bukan hanya untuk kelistrikan tetapi juga untuk arsitektur tanpa mengganggu publik space, tanpa mengganggu keindahan dan juga tetap green," ujar dia.

Ia pun kembali mengungkapkan alasan mengapa revitalisasi sistem kelistrikan di Istana perlu dilakukan.

Selain karena menjadi tempat menerima tamu negara, Kompleks Istana Kepresidenan menyimpan dokumen-dokumen negara yang penting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com