Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Ridwan Kamil Maju di Pilpres 2024, Pakar: Golkar Cek Ombak untuk Hidupkan Kartu Politik

Kompas.com - 30/07/2023, 13:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai representasi Partai Golkar dalam Pilpres 2024 dianggap hanya eksperimen yang sedang dilakukan oleh partai politik berlambang pohon beringin tersebut.

Sebab, sampai sekarang, tidak ada keputusan resmi dari internal Golkar terkait itu. Berdasarkan hasil Munas Golkar 4 tahun lalu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto lah yang mendapatkan mandat tersebut.

"Kalau Golkar betul ingin menjagokan Ridwan Kamil maju Pilpres 2024 sebagai cawapres, tentu harus ada keputusan politik formal di internal Golkar," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, Minggu (30/7/2023).

Baca juga: Jika Jadi Cawapres Ganjar, Ridwan Kamil Dianggap Bisa Tambal Kelemahan PDI-P di Jabar

"Jadi, ada mekanisme di internal mereka supaya secara definitif dan aklamatif dan secara sah bahwa Ridwan Kamil dijagokan untuk maju di 2024. Tanpa itu, semua tentu ini hanya sebatas wacana dan tes ombak saja," lanjutnya.

Golkar dianggap sedang menguji sejauh mana respons publik terhadap mereka seandainya sosok yang diajukan adalah Ridwan Kamil, politikus dengan popularitas dan elektabilitas yang cukup moncer.

Sebab, elektabilitas dan popularitas Airlangga tak kunjung menggembirakan.

Golkar di bawah Airlangga juga belakangan diterpa isu tak sedap soal Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggoyang kursi ketum.

Ada keresahan di internal partai berkelir kuning itu karena Golkar dianggap belum menunjukkan langkah politik yang taktis jelang 2024.

Baca juga: Golkar Mulai Usulkan Ridwan Kamil Jadi Bakal Cawapres, PDI-P: Tunggu Megawati Dialog dengan Jokowi

"Dengan mengusung Ridwan Kamil misalnya, meski hanya sebatas wacana, ini tentu adalah langkah politik yang saya kira membuat kartu politik Golkar hidup kembali," sebut Adi.

"Bagus kalau Ridwan Kamil yang diusung sebagai calon wakil presiden karena Golkar akan mendapatkan momentum politiknya kembali. Apa pun judulnya, hari ini Golkar partai besar dan partai kedua pemenang pileg setelah PDI-P pada 2019 yang lalu. Bargain politiknya akan semakin kuat dan tebal," lanjutnya.

Meskipun demikian, Adi menganggap bahwa isu Munaslub Golkar bukan reda karena faktor Ridwan Kamil seorang.

Ia juga menegaskan, dibutuhkan mekanisme internal agar Ridwan Kamil bisa secara resmi diajukan Golkar dalam Pilpres 2024.

Sebab, berdasarkan hasil Munas Golkar 4 tahun lalu, Airlangga lah yang mendapatkan mandat tersebut.

Baca juga: Tak Lagi Ngotot Dorong Airlangga, Golkar Mulai Tawarkan Ridwan Kamil sebagai Cawapres

Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar nampak tak lagi ngotot untuk mendorong ketua umumnya, Airlangga Hartarto sebagai bakal calon wakil presiden.

Wakil ketua umum Melchias Marcus Mekeng mengungkapkan, saat ini pihaknya mulai melirik untuk Ridwan Kamil menjadi bakal RI-2.

“Ridwan Kamil itu disurvei calon presiden (capres) nomor empat loh, di survei cawapres kadang-kadang nomor satu, kadang-kadang nomor dua. Itu (Ridwan Kamil) kan kader Golkar, dia salah satu wakil ketua umum,” ujar Melchias dihubungi awak media, Jumat (28/7/2023).

Menurut dia, saat ini Golkar harus realistis meskipun banyak kader yang terus menjagokan Airlangga.

"Bahwa kader-kader ada yang menginginkan dia (Airlangga) ya wajar lah. Tetapi, kan kita harus melihat kondisi lapangan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com