Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Golkar Disebut akan Merapat ke PDI-P, Ganjar: Ya Akan Lebih Baik

Kompas.com - 29/07/2023, 19:35 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo merespons soal Partai Golkar yang memberikan tanda-tanda akan memberikan dukungan kepadanya.

Namun, Ganjar sempat bertanya apakah benar arah dukungan tersebut sudah positif diberikan kepada dirinya dan PDI-P.

"Emang sudah," kata Ganjar saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Belajar Raya di Posbloc, Jakarta, Sabtu (28/7/2023).

"Ya akan lebih bagus (jika demikian)," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Ganjar: Saya Kan Pernah Jadi Timsesnya Prabowo, Masa Terus Jelek-jelekan

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partainya terbuka untuk kerja sama politik dengan PDI-P dalam kontestasi Pemilu 2024.

Hal ini merespons Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang sempat memberikan sinyal bahwa akan ada partai berwarna kuning yang bergabung.

"Tawaran tersebut bagi kami, itu bagian dari opsi ya, bisa sangat terbuka," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Sementara itu, Ketua Bidang Perekonomian PDI-P Said Abdullah mengatakan, rencana kerja sama partainya dengan Partai Golkar menghasilkan langkah maju.

Hal itu ditandai dengan pertemuan antara Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani dengan Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto pada 27 Juli 2023.

“Tanda produktivitas pertemuan itu, pertama, kami menangkap Partai Golkar memiliki kesepahaman yang sama dengan partai-partai yang terlebih dulu membangun kerja sama politik dengan PDI-P dalam mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024,” kata Said dalam siaran pers, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Golkar Mulai Usulkan Ridwan Kamil Jadi Bakal Cawapres, PDI-P: Tunggu Megawati Dialog dengan Jokowi

Kedua, Said mengatakan, tanda keseriusan pertemuan PDI-P dengan Partai Golkar disepakati dengan pembentukan tim teknis yang mewakili kedua partai.

Tim teknis tersebut akan merumuskan peta jalan kerja sama kedua partai agar lebih konkret.

Said mengatakan, hasil rumusan dan kesepakatan tim teknis akan dimintakan persetujuan pimpinan kedua partai sebagai dasar pijakan dan perikatan kerja sama antara PDI-P dan Partai Golkar.

Ia juga mengatakan, tim teknis akan segera menyelesaikan tugasnya sehingga kerja sama kedua partai akan segera disepakati pimpinan masing-masing.

“Kemudian finalnya, sebagaimana kawan-kawan partai politik (parpol) yang sudah bekerja sama dengan PDI-P, maka DPP Golkar dan PDI-P akan deklarasi bersama,” ujar Said.

Adapun Partai Golkar mengirimkan Melchias Markus Mekeng, Lodewijk Freidrich, dan Ace Hasan sebagai anggota tim teknis yang merumuskan kerja sama tersebut.

Sementara itu, anggota tim teknis dari PDI-P adalah Olly Dondokambey, Bambang Pacul, dan Said Abdullah.

Baca juga: PDI-P Klaim Dalam Waktu Dekat Golkar Gabung Koalisi Pendukung Ganjar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com