Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Jokowi dan Xi Jinping Hasilkan Delapan Kesepakatan

Kompas.com - 28/07/2023, 10:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi mengungkapkan,  pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat China (RRC), Xi Jinping, pada hari pertama telah menghasilkan delapan kesepakatan.

Diketahui, Jokowi melangsungkan kunjungan bilateral ke Chengdu, China, pada Kamis (27/7/2023), dalam rangka memenuhi undangan Presiden Xi Jinping, bertepatan dengan 10 tahun Kemitraan Strategis Komprehensif RI-RRT.

"Kunjungan Presiden ke Chengdu menghasilkan delapan kesepakatan," kata Retno dalam keterangan pers secara daring, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Hari Kedua di Chengdu, Jokowi Akan Bertemu Pebisnis China

Adapun kedelapan kesepakatan itu meliputi:

  1. Plan of Action dari MoU Kesehatan;
  2. Protokol pembukaan akses pasar untuk produk pertanian tepung porang;
  3. Protokol pembukaan akses pasar produk pertanian bubuk tabasheer;
  4. MoU riset dan pengembangan industri plant breeding dan budi daya laut;
  5. MoU kerja sama saling tukar pengetahuan dan pengalaman untuk pembangunan IKN;
  6. MoU kerja sama "Two Countries, Twin Parks";
  7. MoU Kerja Sama Ekonomi dan Teknis;
  8. MoU kerja sama pendidikan bahasa Mandarin.

Retno menyampaikan, pertemuan bilateral antara kedua negara membahas penguatan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, selalu mempertimbangkan pemakaian tenaga lokal, dan ramah lingkungan.

Setidaknya, ada tiga bidang yang dibahas dalam pertemuan, yaitu perdagangan, kesehatan, dan investasi.

Di bidang perdagangan, Indonesia terus berupaya meningkatkan akses ekspor ke China. Sebab, China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dengan nilai perdagangan tahun lalu mencapai lebih dari 133 miliar dollar AS.

"Beberapa tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia-China semakin seimbang, bahkan tahun ini Indonesia mulai surplus," ucap Retno.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga meminta akses pasar yang lebih banyak bagi produk-produk Indonesia di China.

Baca juga: Gibran Bantah Hubungan Jokowi-Surya Paloh Ada Masalah: Buktinya Kemarin Diskusi Lama

Jokowi kata Retno, menyambut baik beberapa hal yang telah terealisasi, seperti penandatanganan protokol impor, dalam hal ini impor China dari Indonesia, untuk tepung porang dan bubuk tabasheer.

Lalu, mendorong pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung walet, serta penyelesaian protokol impor produk hasil laut Indonesia.

Adapun di bidang kesehatan, kedua negara telah menandatangani PoA untuk mengimplementasi MoU Kerja Sama Kesehatan. Hal ini merupakan tindak lanjut MoU yang sudah ditandatangani pada tahun lalu.

Baca juga: Jokowi Bantah Cawe-cawe di Golkar, Abrurizal Bakrie: Presiden Hormati Mekanisme Organisasi

"Di dalam pertemuan, Presiden dengan Presiden Xi Jinping juga mendorong penguatan kerja sama vaksin, genomik, dan bioteknologi untuk menghadapi kemungkinan pandemi baru, termasuk melalui pembangunan National Gene Bank dan pusat bioteknologi di Indonesia," ungkap Retno.

Sedangkan itu di bidang investasi, Jokowi menyebut bahwa minat investasi China ke Indonesia cukup besar. Hari ini, Jokowi akan melakukan pertemuan dengan para investor China.

Diketahui, China merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai 8,2 miliar dollar AS pada tahun lalu.

Baca juga: Menengok Elektabilitas Susi Pudjiastuti, Eks Menteri Jokowi yang Masuk Radar Cawapres Anies

"Meski angkanya sudah besar, kita lihat potensi masih besar dan sangat potensial untuk ditingkatkan lebih jauh lagi. Berbagai sektor investasi yang berpotensi diantaranya energi hijau, fiberglass, kesehatan, dan juga petrokimia," jelas Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan 'All Out'

Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan "All Out"

Nasional
Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Nasional
Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Nasional
Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR  Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Nasional
Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Nasional
Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Nasional
Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Nasional
DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

Nasional
DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

Nasional
Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Nasional
Mencari Demokrasi Indonesia

Mencari Demokrasi Indonesia

Nasional
Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Nasional
SYL Bacakan Pleidoi: Menangis, Minta Dibebaskan hingga Putar Video Arahan Jokowi

SYL Bacakan Pleidoi: Menangis, Minta Dibebaskan hingga Putar Video Arahan Jokowi

Nasional
Pihak SYL Ingin Pejabat Kementan Jadi Tersangka Suap, Jaksa KPK: Pengakuan Adanya Korupsi

Pihak SYL Ingin Pejabat Kementan Jadi Tersangka Suap, Jaksa KPK: Pengakuan Adanya Korupsi

Nasional
Klarifikasi soal Jokowi Sodorkan Kaesang, Sekjen PKS: Bukan Menyerang Pribadi atau Pihak Tertentu

Klarifikasi soal Jokowi Sodorkan Kaesang, Sekjen PKS: Bukan Menyerang Pribadi atau Pihak Tertentu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com