Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tak Masalah Jokowi Lengket dengan Prabowo asalkan Bukan dalam Kontes Pilpres

Kompas.com - 27/07/2023, 22:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya tidak masalah jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) diasumsikan lengket dengan Ketua Umum sekaligus bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Hasto merespons Jokowi dan Prabowo yang belakangan terkesan semakin lengket.

Terbaru, Jokowi dan Prabowo tampak akrab saat kunjungan kerja (kunker) di PT. Pindad, Malang, Jawa Timur.

"Ya namanya presiden harus lengket dengan menterinya. Presiden harus satu padu dengan Menterinya yang menjabarkan kebijakan dari seorang Presiden," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Di Depan Relawan Jokowi, Gibran Akui Sering Ditarik Sana-sini Terkait Pilpres

Hasto mengatakan, PDI-P tidak memandang kedekatan kedua tokoh itu terkait dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Sehingga, PDI-P tidak mempersoalkan sosok Presiden yang dekat dengan para menterinya. Karena itu berbeda dengan kontestasi Pilpres," ujarnya.

Kendati demikian, Hasto mengingatkan hal berbeda jika keakraban itu terkait dengan Pilpres 2024.

Menurutnya, dalam konteks Pilpres, seorang bakal capres saling berlomba menciptakan gagasan terbaik untuk bangsa dan negara.

"Bagaimana menyelesaikan masalah rakyat, bagaimana membangun masa depan, bukan nempel seperti perangko," kata politikus asal Yogyakarta ini.

Baca juga: Airlangga Bertemu Satu Jam Lebih dengan Jokowi Usai Kericuhan di Diskusi Generasi Muda Partai Golkar

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyetir kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4 bersama Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau gudang amunisi milik PT. Pindad di Malang pada 24 Juli 2023.

Dilansir dari foto yang dirilis Partai Gerindra, Prabowo tampak duduk berdampingan dengan Erick Thohir di kursi depan.

Sementara itu, Jokowi dan Iriana Jokowi duduk di kursi belakang. Adapun kendaraan yang disetiri Prabowo dipasangi pelat nomor 'Indonesia 1' warna merah dan bendera Indonesia.

Momen ini ramai diasumsikan publik sebagai restu Presiden Jokowi untuk duet Prabowo-Erick Thohir pada Pilpres 2024.

Salah satunya adalah Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menyebut momen itu merupakan sinyal dukungan dari Presiden Jokowi.

"Kalau saya tadi melihat foto itu, itu artinya isyarat dukungan oleh Presiden kepada calon atau orang yang sedang menaiki mobil itu," kata Muzani saat ditemui di Kantor DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga: Cawe-cawe Jokowi Dianggap Tak Adil di Pemilu 2024, Seharusnya Tak Ada Pihak yang Ditinggalkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com