Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Berpolitik 30 Tahun, Megawati Sebut Punya Ilmu "Kungfu Ibu Mega"

Kompas.com - 27/07/2023, 05:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa memiliki ilmu kungfu terkait pengalaman berpolitik yang telah mencapai 30 tahun.

Hal ini diungkapkan Megawati dalam sambutannya ketika meresmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya di kawasan Gunung Anyar, Jawa Timur, Rabu (26/7/2023).

Awalnya, Megawati berbicara mengenai media massa yang kerap memelintir pernyataannya sehingga menjadi bahan bully di media sosial. Ia lantas menyebut bahwa pengalaman politiknya yang sudah puluhan tahun.

"Jadi jangan deh, sudah deh, enggak usah main politik sama saya. Loh, saya ini berpolitik 30 tahun," kata Megawati di Kebun Raya Mangrove, Surabaya, Rabu.

Baca juga: Minta Pernyataannya Tak Dipelintir Jelang Pemilu, Megawati: Saya Enggak Mau Digoreng-goreng Lagi

Megawati mengatakan, pengalaman politiknya itu makin diperkuat karena sang ayah, presiden pertama RI Soekarno, merupakan seorang proklamator.

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini menyatakan, bahwa ia sudah diajari banyak hal oleh orang tuanya, termasuk berpolitik sejak kecil.

"Sudah gitu ngikut seorang presiden yang pendiri bangsa ini, diajari politik, loh. Kalau orang ngomong gini, kamu ngomong gini. Kalau orang nohok kamu gini, kamu loss," ujar Megawati.

Pengalaman-pengalaman dan pembelajaran tersebut kemudian disebut Megawati sebagai "Ilmu Kungfu Ibu Mega".

"Saya bilang, saya punya ilmu. Saya bilang ini 'Kungfu Ibu Mega'. Itu boleh ditulis. Kan sekarang itu, mukul, ngerangkul. Nanti mau tahu akibat mukul dulu, kalau tidak ada reaksi, cekik. 'Kungfu Ibu Mega'," kata Megawati sembari tertawa kecil.

Untuk diketahui, Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 30 tahun lalu atau pada tahun 1993.

Baca juga: Sindir Balik Pihak yang Bully soal Petugas Partai, Megawati: Kenapa Enggak Bikin Capres Sendiri?

Dalam kesempatan yang sama, Megawati sempat meminta agar pernyataannya tidak dipelintir sehingga dirinya di-bully di media sosial.

"Di sini, saya harus ngomong seperti ini, why? Karena sebentar lagi kan mau pemilu, saya enggak mau digoreng-goreng lagi. Ini pernyataan saya tolong ditulis yang benar," ujar Megawati.

Menurutnya, jika ada pihak yang kurang sependapat, sebaiknya langsung mendebat di hadapannya.

"Jadi sini, ngomong apa yang kamu mau ngomong. Ingat, ini enggak ngomong bohong loh, kan langsung. Jadi, kalau enggak cocok, datang. Mau diskusi, mau debat, ayo," kata Megawati.

Baca juga: Mengaku Di-bully karena Sebut Jokowi Petugas Partai, Megawati: Lah kan yang Nyalonkan Saya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Nasional
Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com