Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Adif Rachmat Nugraha
Analis Kebijakan

Analis kebijakan dan anggota The Local Public Sector Alliance (LPSA)

"Hattrick" Penarikan Dubes Indonesia untuk AS dan Kinerja Diplomasi

Kompas.com - 24/07/2023, 21:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam perjalanannya, si subes perlu belajar serta beradaptasi dalam memulai hal-hal baru, utamanya bagi mereka yang berlatar belakang non-diplomat karir. Proses tersebut sedikit-banyak mengorbankan target capaian diplomasi yang semestinya bisa dikebut di tahun-tahun akhir kepemimpinan Presiden Jokowi.

Menjaga Keseimbangan

Dalam otobiografi berjudul Retrospeksi: Langkah Kehidupan dan Perjalanan Karier Seorang Diplomat Indonesia (2011), Soemadi Brotodiningrat yang pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk AS tahun 2002-2005 mengungkapkan betapa rumitnya mengelola hubungan RI-AS, terutama pasca-peristiwa 9/11 yang lebih banyak diwarnai dengan sentimen sumbang publik dalam negeri dibanding yang bernada positif.

Soemadi menulis, "Kecurigaan terhadap campur tangan urusan dalam negeri lebih menonjol daripada kedekatan dengan adanya "shared democratic value", persepsi tentang hubungan ekonomi yang eksploitatif lebih kuat daripada apresiasi sebagai mitra pembangunan, kesan anti-Islam lebih dominan ketimbang solidaritas antiterorisme".

Lebih lanjut, Soemadi menulis, “....Washington, D.C. merupakan medan yang terasa lebih berat. Saya tidak meragukan bahwa AS menganggap Indonesia sebagai negara yang penting, namun di mata AS negara yang sama pentingnya dengan Indonesia cukup banyak.”

Kini, lanskap tantangan antar kedua negara telah bertransformasi menjadi semakin beragam dan berwarna, merentang mulai dari isu kerja sama ekonomi, keamanan, maritim, teknologi, energi, kesehatan, pendidikan hingga perubahan iklim dan hak asasi manusia.

Baca juga: Penasaran Berapa Gaji Diplomat PNS di Kemenlu?

Belum lagi ketika dihadapkan dengan dinamika di Indo-Pasifik yang menjepit Indonesia di antara perebutan pengaruh dan kepentingan negara-negara lain di kawasan, termasuk AS di antaranya.

Dalam momen pertemuan bilateral Presiden RI dan Presiden AS di sela-sela KTT G20 pada November 2022, Presiden Jokowi mendorong sejauh mana kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEC) yang digagas AS mampu mewujud dalam hasil konkret bagi Indonesia yang menjadi anggota  dan kemakmuran negara-negara Indo-Pasifik secara keseluruhan.

Berkaca dari gambaran tantangan di atas, upaya menjaga keseimbangan antara tarikan sentimen publik domestik, dinamika politik regional maupun global, serta usaha mewujudkan kepentingan nasional menjadi tugas berat yang pasti dihadapi para Dubes RI untuk AS saat ini maupun nanti, yang dituntut mampu membumikan aksi kebijakan luar negeri bagi kemakmuran masyarakat banyak di Tanah Air, sejalan dengan adagium "Foreign policy is ended at our home".

Tanpa menafikan tugas para diplomat kita, kepemimpinan dubes sebagai inisiator, fasilitator, dan negosiator yang stabil lagi efektif di Washington, menjadi amat dibutuhkan kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com