Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Kapolda Metro Jaya: Saya Dapat Tugas dari Prabowo untuk Bentuk Relawan

Kompas.com - 21/07/2023, 17:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Sofyan Jacob mendapat tugas langsung dari Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal capres Prabowo Subianto untuk membentuk relawan.

Sofyan pun membentuk Gerakan Relawan Rakyat Pendukung Prabowo Presiden RI 2024 (GERRAK PPRI'24) di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2023).

Sofyan didapuk menjadi Ketua Umum GERRAK PPRI'24.

"Saya dapat tugas dari Prabowo untuk membuat, membentuk relawan ini," ujar Sofyan saat ditemui di lokasi, Jumat.

Baca juga: Eks Kapolda Metro Sofyan Jacob dan Mantan KSAU Imam Sufaat Dukung Prabowo

 

Sofyan menjelaskan, dirinya sebenarnya sudah pernah berjuang untuk Prabowo ketika maju sebagai capres pada Pilpres 2019 lalu.

Walhasil, Sofyan dipanggil kembali oleh Prabowo untuk berjuang bersama lagi di Pilpres 2024.

Sofyan pun menyatakan kesediaannya untuk berjuang bersama Prabowo lagi saat bertemu di Hambalang, Jawa Barat.

"Untuk membentuk relawan ini, saya dipanggil kembali untuk bersama-sama beliau pada waktu acara di Hambalang. Saya diminta untuk, 'sama-sama Pak Sofyan, kita berjuang'. (Saya jawab) 'Ya oke, saya siap'," tutur dia.

Baca juga: Saat Prabowo dan Ganjar Saling Klaim Dekat dengan Jokowi ...

Sementara itu, Sofyan turut berbicara mengenai nasib seseorang jika kalah maupun menang dalam kontestasi politik.

Apabila menang, maka orang itu akan menjadi pahlawan. Jika kalah, maka akan menjadi pecundang.

"Saya pernah jadi pahlawan pada waktu Gus Dur menang, saya jadi pahlawan. Kemarin tahu-tahu saya karena Prabowo dinyatakan kalah, saya jadi pecundang, dicari-cari kesalahan. Biasa itu. Itu biasa. Itu politik. Tidak jadi masalah," imbuh Sofyan.

Sebelumnya, Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Muhammad Sofyan Jacob hingga eks Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Imam Sufaat mendeklarasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.

Baca juga: Usai Temui Demokrat, Sekjen Gerindra: Prabowo Tambah Kuat kalau Demokrat Bergabung

Imam dan Sofyan melakukan deklarasi ini bersama sejumlah purnawirawan TNI-Polri lain di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2023).

Mereka mendukung Prabowo sebagai capres dengan membentuk kelompok Gerakan Relawan Rakyat Pendukung Prabowo Presiden RI 2024 (GERRAK PPRI'24).

Pada kesempatan ini, Imam Sufaat ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pembina GERRAK PPRI'24.

Sementara, Sofyan Jacob menjadi Ketua Umum GERRAK PPRI'24.

Imam Sufaat meminta para relawan untuk berdemokrasi secara santun.

 

"Marilah kita berdemokrasi yang baik dengan santun karena semuanya warga bangsa Indonesia," ujar Imam.

Kemudian, Imam menyebut Prabowo telah memberikan imbauan kepada seluruh relawan untuk tidak menjelek-jelekkan capres lainnya.

Dia meminta agar segala serangan hingga fitnah yang datang kepada Prabowo dibalas secara santun saja.

Baca juga: Temui Demokrat, Gerindra Sampaikan Pesan dari Prabowo

"Pak Prabowo ingin kita tidak menjelekkan kandidat yang lain karena mereka putra putri terbaik bangsa. Jika ada fitnah-fitnah kepada Prabowo, balas lah dengan santun dan klarifikasi dengan betul," tuturnya.

Sementara itu, Sofyan Jacob mengungkapkan Prabowo adalah sosok yang bisa mempersatukan bangsa.

Menurut dia, Prabowo kerap mengorbankan kepentingan pribadinya demi persatuan bangsa.

"Dia masuk rezim Jokowi, itu berkorban namanya. Pengikutnya akan marah, itu sudah diperhitungkan oleh Prabowo. Tapi demi bangsa ini, apa boleh buat," kata Sofyan.

Berikut sejumlah pensiunan TNI-Polri yang tergabung ke dalam GERRAK PPRI'24:

1. Marsekal TNI (Purna) Imam Syufaat

2. Letjen TNI (Purn) Geerhan Lantara

3. Komjen (Purn) Moch Sofjan Jacoeb

4. Irjen (Purn) S A Supardi

5. Irjen (Purn) Kurniawan

6. Irjen (Purn) Rasyid Ridho

7. Irjen (Purn) Edward Aritonang

8. Brigjen (Purn) Simson Sugiarto

9. Brigjen (Purn) Bambang Pudji Rahardjo

10. Brigjen (Purn) Wawan Ranu Wijaya

11. Brigjen (Purn) Bambang Suedi

12. Brigjen (Purn) Dirgahayu

13. Brigjen (Purn) Nur Afiah

14. Kombes (Purn) Michael BS

15. Kombes (Purn) Darsian Rasyid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com