JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai, perbincangan soal potensi dirinya menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) masih terlalu dini jika dibahas pada saat ini.
Hal itu disampaikan Erick menanggapi dinamika politik yang menyebutkan dirinya berpotensi menjadi cawapres di pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.
"Saya rasa terlalu dini pada saat ini dan hari ini," kata kata Erick saat ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2023).
Baca juga: Erick Thohir Punya 4 Syarat jika Dipilih Jadi Bacawapres, Apa Saja?
Erick mengatakan, masih banyak pekerjaan di pemerintahan yang harus lebih dulu dipikirkan untuk segera diselesaikan.
Apalagi, dinamika politik masih bergulir. Terutama, dalam survei-survei yang banyak dipublikasi oleh lembaga, lebih banyak membahas siapa capres yang berpotensi untuk menang.
"Saya rasa survei-survei itu masih banyak di capres bukan cawapres. Jadi jangan menjadi euforia yang justru kita tidak bekerja bahkan melupakan jangka pendek pekerjaan-pekerjaan yang memang sudah perlu penyelesaiannya," imbuhnya.
Baca juga: Temui Jokowi bareng Prabowo, Erick Thohir Mengaku Belum Dapat Pesan untuk Jadi Cawapres
Kendati demikian, Erick mengakui, dirinya sering menjalin komunikasi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Namun demikian, ia mengatakan, komunikasi dengan dua tokoh yang digadang-gadang menjadi bakal capres pada Pilpres 2024 itu hanya terkait pemerintahan saat ini.
“Memang selama ini saya ada komunikasi dengan Pak Ganjar dan Pak Prabowo mungkin sebulan sekali, kadang-kadang dua bulan sekali, saya rasa hal yang lumrah,” kata Erick.
Erick mengatakan, komunikasi yang terjalin dengan Ganjar dan Prabowo tidak membahas dinamika politik yang tengah terjadi menghadapi Pemilu 2024.
Baca juga: Erick Thohir Akui Sering Jalin Komunikasi dengan Ganjar dan Prabowo
Menurut Ketua Umum Pesatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini, isu politik seperti siapa sosok bakal capres dan wapres yang akan maju itu dibahas oleh partai politik.
“Komunikasi dengan Pak Prabowo dan Pak Ganjar bukan sesuatu yang istilahnya untuk melakukan hal yang belum waktunya, karena tentu ketika kita bicarakan cawapres, wapres, dan lain-lain, perlu konsolidasi partai,” imbuhnya.
Diketahui, Ganjar Pranowo merupakan bakal capres yang diusung Partai PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Perindo.
Kemudian, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga digadang-gadang bakal menjadi bakal Capres bersama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca juga: Soal Pertemuannya dengan Jokowi dan Prabowo, Erick Thohir: Bicara Industri Pertahanan
Selain Ganjar dan Prabowo, ada juga bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang diusung Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yaitu Anies Baswedan.
Sedangkan Erick didorong oleh Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi bakal capres untuk Pemilu 2024 mendampingi Prabowo atau Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.