JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan isi pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Adapun pertemuan ketiganya berlangsung di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (16/7/2023).
“Lebih bicara mengenai industri pertahanan. Di mana, konteksnya, kalau kita lihat geopolitik, kita enggak boleh ketinggalan dalam membangun industri pertahanan kita,” ujar Erick ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Menteng, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Baca juga: Jokowi Panggil Prabowo dan Erick Thohir ke Istana Bogor, Bahas Duet Pilpres?
Menurutnya, Indonesia bukan mau pamer kekuatan. Tapi, ingin membangun kekuatan untuk berjaga-jaga jika terjadi gangguan keamanan dari luar.
Ia mengungkapkan, hasil pembicaraan itu adalah Jokowi dan Prabowo ingin menilik industri pembuatan peluru di Malang, Jawa Timur.
“Di situlah kenapa kemarin, ada rencana Bapak Presiden dan Pak Prabowo akan melihat industri peluru yang ada di Turen di Malang sebagai fasilitas terbaru, karena memang kita perlu,” paparnya.
Setelah bertemu Jokowi, ia lantas mengajak Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani menemui Prabowo di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Baca juga: Pengamat: Ada Jejak Bayangan Erick Thohir pada Reshuffle Terkini Jokowi
“Pak Rosan kebetulan membawahi industri pertahanan untuk mulai bisa mem-follow up (menindaklanjuti),” imbuh dia.
Diketahui Erick saat ini menjadi figur yang didorong Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo atau Ganjar Pranowo.
Sejumlah elite PAN mengungkapkan, pihaknya siap merapat ke poros Kertanegara untuk memberi dukungan pada Prabowo di pemilihan presiden (pilpres) ketiga kalinya, jika Erick dipilih sebagai bakal RI-2.
Namun sampai saat ini, Prabowo dan Gerindra masih belum memberikan keputusan atas tawaran tersebut.
Baca juga: Djarot PDI-P Berpikiran Positif soal Pertemuan Budiman dengan Prabowo
Di sisi lain, Gerindra sudah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
PKB juga masih kekeh mengajukan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar menjadi pendamping Prabowo pada Pilpres 2024.
Sementara, Ganjar yang didukung oleh PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Perindo, juga belum menentukan cawapresnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.