Menkes berharap, angka tersebut bisa naik menjadi 90 persen dari estimasi 969.000 pengidap TBC.
"Sekarang dengan agresivitas dari program pemerintah, naik, yang ketemu atau yang terdeteksi naik menjadi 720.000. Kita harapkan sampai 2024 nanti 90 persen dari estimasi yang 969.000 bisa ketemu atau bisa terdeteksi," ujar dia.
Budi pun menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar pemerintah menyiapkan lokasi karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Selain agar tidak menular ke keluarga pengidap, karantina diharapkan bisa menjadikan pasien pengidap TBC disiplin meminum obat.
Sebab, pengobatan TBC berlangsung dalam waktu enam bulan dengan minimal dua bulan penuh sampai obatnya bereaksi.
"Arahan Bapak Presiden, selama dua bulan ini coba disiapkan karantina khusus, tapi kalau bisa dekat dengan masing-masing lokasi di mana terjadi tuberkulosis ini. Jadi selama dua bulan dia tidak menularkan keluarganya, dimasukkan ke karantina khusus," tutur Budi.