Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Panggil Erick Thohir Terkait Dugaan Pungli Seleksi Wasit Liga 1

Kompas.com - 17/07/2023, 15:18 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Satgas Anti-Mafia Bola Polri mengusut kasus dugaan pungutan liar (pungli) terkait proses seleksi wasit dalam pertandingan Liga 1 tahun 2023-2024.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan, Tim Satgas Anti-Mafia Bola memanggil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir untuk diperiksa hari ini.

"Terkait dugaan adanya pungli pada seleksi wasit Liga 1 dan 2 bahwa Satgas Anti Mafia Bola pada hari ini mengundang Ketua PSSI," kata Nurul di Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Rosan Roeslani Jadi Wamen BUMN, Erick Thohir: Tak Perlu Ditanya Kapabilitasnya

Menurut Nurul, Erick pun menunjuk jajarannya untuk mewakilinya memenuhi pemeriksaan tersebut.

"Namun yang ditunjuk Beliau untuk menghadiri undangan tersebut adalah Saudara A yang merupakan Direktur Perwasitan ke Bareskrim," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Save Our Soccer (SOS) menemukan adanya dugaan pungli dan indikasi keterlibatan mafia wasit dalam proses seleksi wasit Liga 1 2023-2024 yang dilaksanakan pada 15-16 Juni 2023.

Dugaan pungli tersebut dilakukan untuk meloloskan wasit yang tidak lulus dalam ujian.

"Ketua Komite Wasit PSSI harus melakukan evaluasi segera atas buruknya kinerja wasit sekaligus melaporkan kepada Ketua Umum PSSI bahwa kasus pungli dalam seleksi wasit harus dituntaskan secepatnya. Wibawa Ketua Umum PSSI dipertaruhkan bila terjadi pembiaran," kata Koordinator SOS Akmal Marhali melalui rilis resmi, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Warganet Soroti Syarat Seleksi Pemain Timnas U-17 Terlalu Tinggi, Ini Kata PSSI

Sebelumnya, seleksi wasit Liga 1 2023-2024 dipimpin langsung dua instruktur dari Jepang yakni Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi.

Kehadiran dua instruktur tersebut merupakan hasil kerja sama antara PSSI dan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA).

Meski begitu, teknis di lapangan ditangani oleh instruktur lokal yang dipimpin Purwanto sebagai koordinator dengan anggota Alil Rineggo, Jajat Sudrajat, Agus Haryono, Riswanda, Ayi Daud Dakhiri, Fakhrizal Kahar, dan Nurwahid.


Adapun tes seleksi wasit Liga 1 2023-2024 terdiri dari tiga kategori, yakni tes fisik (bobot nilai 60), tes law of the games (LOTG) (bobot nilai 20), dan tes video (bobot nilai 20).

"Sejumlah wasit mengaku diminta uang Rp 500.000 bila ingin dibantu bisa dapat bocoran jawaban soal, atau paket Rp 1 juta buat dibantu lolos tes fisik dan tes LOTG. Ini harus diungkap pelakunya dan diberikan hukuman berat," ungkap Akmal Marhali.

Kabar mengejutkan muncul ketika kompetisi Liga 1 musim 2023-2024 telah bergulir dua pekan.

Baca juga: Tanggapan PSSI soal Dugaan Pungli Seleksi Wasit Liga 1 2023-2024

Terkait dugaan pungli wasit Liga 1 2023-2024, PSSI melalui anggota Komite Eksekutif (Exco) Arya Sinulingga mengatakan bahwa pihaknya sedang mempelajari kasus tersebut.

"Ini juga sedang kami pelajari, dan kalau clear ada indikasi, kami bawa ke polisi," kata Arya kepada Kompas.com, Kamis (13/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com