JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, Presiden Joko Widodo punya perhatian besar terhadap Papua, khususnya pada Fakfak yang terletak di provinsi Papua Barat.
Ma'ruf mengatakan, salah satu bentuk kepedulian Jokowi adalah keputusan untuk segera membangun Pasar Thumburuni yang terbakar akibat kerusuhan pada 2019 lalu.
"Saya kira Presiden punya perhatian besar ya, karena itu seperti tadi begitu pasar itu terbakar, langsung dibangun," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Fakfak, Jumat (14/7/2023.
Baca juga: Wapres Sebut Negosiasi untuk Bebaskan Pilot Susi Air Berjalan
Selain pasar, Maruf juga menilai pembangunan Bandar Udara (Bandara) Siboru di Fakfak juga membuktikan kepedulian Jokowi terhadap daerah itu.
Ia mengatakan, Bandara Siboru rencananya diresmikan oleh Jokowi pada Agustus atau September 2023.
"Kemudian juga ini perhatiannya, airport juga ini karena supaya lebih banyak bisa dikunjungi, transportasi udaranya bisa berjalan, juga dibangun," kata Ma'ruf.
Baca juga: Di Fakfak, Wapres Ingatkan Kerukunan adalah Modal Dasar Pembangunan
Ia menambahkan Fakfak juga akan memiliki pabrik pupuk dari Pupuk Kaltim serta smelter yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mendampingi Ma'ruf pun menjelaskan bahwa Pasar Thumburuni yang dibangun pemerintah merupakan salah satu yang terbesar di Papua.
"Ini pasar salah satu terbesar di wilayah Papua, bukan hanya di satu provinsi, tapi di seluruh provinsi Papua ini salah satu pasar terbaik karena menelan anggaran Rp 200 miliar lebih," kata Bahlil.
Baca juga: Mutasi TNI, Komandan Denjaka dan Ajudan Wapres Diganti
Ia melanjutkan, pemindahan pabrik Pupuk Kaltim dari Bintuni ke Fakfak adalah upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Sementara, rencana PT Freeport Indonesia membangun smelter di Fakfak sedang dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS).
"Insya Allah tolong doakan, Freeport akan membangun smelter di Papua sebagai bentuk dari komitmen perpanjangan dan rencananya akan dibangun di Fakfak, lokasinya lagi menunggu FS," ujar Bahlil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.