Fokus pada pengembangan sektor-sektor ekonomi yang berpotensi, memperluas kesempatan kerja, dan memperkuat sektor swasta.
Pendidikan berkualitas tentu merupakan sektor yang tak bisa diabaikan. Pemimpin nasional harus mampu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di seluruh negeri.
Berinvestasi dalam fasilitas pendidikan, melatih guru yang berkualitas, dan mengembangkan kurikulum yang cermat, akan sangat membantu memastikan bahwa semua anak Indonesia mendapatkan kesempatan pendidikan terbaik.
Sebagaimana yang telah dilakukan Mauritius, kesehatan yang merata adalah harga yang tak bisa ditawar.
Meningkatkan akses ke layanan kesehatan dasar dan meningkatkan infrastruktur kesehatan di seluruh negeri, jadi tantangan tersendiri bagi siapa pun yang ingin menjadi pemimpin nasional.
Investasi dalam fasilitas kesehatan, pelatihan tenaga medis, dan promosi kesadaran akan pentingnya kesehatan, jelas akan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Pengentasan kemiskinan yang menjadi fokus utama semua negara modern, tak ayal perlu dicarikan jalan keluarnya.
Seorang pemimpin nasional mesti mengadopsi kebijakan yang bertujuan mengurangi kemiskinan secara berarti.
Program-program sosial yang menyediakan jaring pengaman sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, dan akses ke pekerjaan yang layak, dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi--yang kian meningkat tajam belakangan ini.
Isu keberlanjutan lingkungan yang terus bergaung di seantero dunia, juga tak bisa dianggap remeh.
Melindungi keanekaragaman hayati Indonesia dan menerapkan praktik pembangunan yang berkelanjutan, sebenarnya bisa jadi fokus utama kerja kepemimpinan nasional.
Melestarikan hutan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mempromosikan energi terbarukan akan membantu menjaga lingkungan Indonesia untuk generasi mendatang, mengingat negara ini termasuk bagian dari paru-paru dunia, selain wilayah Amazon.
Satu hal yang perlu dicamkan oleh pemimpin nasional, ia berkepentingan untuk memberdayakan masyarakat. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pembangunan negara.
Melibatkan masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan pemuda dalam proses pembuatan kebijakan, akan memperkuat demokrasi dan menciptakan negara yang lebih inklusif.
Terlebih lagi, pola itu merupakan langkah paling strategis untuk mengamalkan sila keempat Pancasila.
Sebagai garda depan pertumbuhan negara, seorang pemimpin nasional wajib mendorong inovasi, penelitian, dan pengembangan teknologi di berbagai sektor.
Investasi dalam riset dan pengembangan, serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih, sehingga dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Perjalanan menuju Indonesia yang adil, makmur, dan digdaya, jelas membutuhkan upaya kolaboratif antara pemerintah dan rakyat yang mengamanahkan pengurusan negara Indonesia, secara demokratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.