Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerka Arah Dukungan Parpol Nonparlemen di Pilpres 2024

Kompas.com - 08/07/2023, 08:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Apalagi, kata Hary Tanoe, Ganjar sudah sepakat untuk melanjutkan pembangunan yang sudah baik selama ini yang dilakukan dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Membangun suatu bangsa perlu kesinambungan, tidak boleh memulai dari nol lagi. Dan itulah yang nanti akan dijalankan oleh Bapak Ganjar Pranowo. Sekiranya beliau bisa menjadi Presiden RI tahun 2024," ujar Hary Tanoe.

PBB dan Gelora Beri Sinyal Dukung Prabowo

Bacapres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto juga sudah menerima dukungan dari parpol  nonparlemen.

Catatan Kompas.com, ada dua parpol nonparlemen yang memberi sinyal dukungan kepada ketua umum Partai Gerindra tersebut, yakni Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora.

Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor menyatakan, partainya siap mendukung Prabowo untuk menjadi presiden.

“Kita intens komunikasi dengan Gerindra. Jadi kami, PBB ke Prabowo. Kami siap menangkan Prabowo,” ucap Afriansyah pada Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Yusril Antusias, PBB Segera Deklarasi Dukung Prabowo Subianto Dalam Waktu Dekat

Afriansyah mengatakan, PBB tengah mencari momentum yang tepat untuk mendeklarasikan diri bekerja sama dengan Gerindra. Momen itu, kemungkinan bakal dilaksanakan pada akhir Juli.

“Segera ini kami deklarasi, sekalian (perayaan) Hari Ulang Tahun (HUT) PBB. Kami sedang siapkan waktu yang pas,” tutur dia.

Ia menyebutkan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra juga sudah merasa cocok dengan Prabowo.

“Prof (Yusril) lah yang antusias ke beliau (Prabowo). Ada beberapa kali pertemuan khusus Prof Yusril sebagai Ketum PBB dengan beliau,” kata dia.

Baca juga: Partai Gelora Nilai Terlalu Dini Bicarakan Capres dan Cawapres

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq melempar sinyal bahwa partainya memiliki kedekatan dengan Gerindra menjelang Pilpres 2024.

Sebab, ia menilai Prabowo adalah figur bacapres yang berada di tengah, sesuai dengan semangat Gelora yang memperjuangkan moderasi agar tak ada pembelahan dalam kontestasi pemilu mendatang.

“Kita mendorong terjadi moderasi dalam proses politik pilpres ini, ya kalau kanan dan kiri berantem dan makin mengeras kan harus dicari tokoh tengahnya sebagai jembatan keduanya kan,” ujar Mahfudz, Jumat.

“Kira-kira begitu idenya, kenapa kemudian Pak Fahri (Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah) misalnya, bicara tentang Pak Prabowo, termasuk secara pribadi kemudian mendorong Pak Prabowo mengambil posisi tengah, menjadi jembatan dua kubu yang makin mengeras,” imbuh dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com