Salin Artikel

Menerka Arah Dukungan Parpol Nonparlemen di Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak mau kalah dengan partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPR, sejumlah partai politik baru maupun nonparlemen kini mulai menunjukkan sinyal dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kurang dari 8 bulan menjelang Pilpres 2024, sebagian parpol nonparlemen sudah menyatakan dukungan kepada salah satu bacapres, entah itu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, atau Anies Baswedan.

Namun, ada juga yang masih gamang dalam menentukan pilihan.

Hanura dan Perindo Dukung Ganjar

Dari tiga bacapres yang mencuat, bacapres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo merupakan kandidat dengan dukungan paling banyak dari parpol nonparlemen.

Sejauh ini, gubernur Jawa Tengah itu sudah mendapatkan dukungan dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Partai Hanura merupakan partai pertama yang meresmikan dukungan kepada Ganjar, deklarasi itu dilakukan pada 22 April 2023, satu hari setelah Ganjar ditetapkan sebagai bacapres dari PDI Perjuangan.

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oddang atau OSO menyatakan, Ganjar adalah sosok yang berpihak kepada daerah dan dapat memakmurkan Indonesia.

"Saya melihat adalah kepentingan bangsa lebih diutamakan dalam meneruskan pola sistem yang betul-betul berpihak kepada daerah, karena tagline partai saya adalah berpihak kepada daerah. Sebab daerah makmur baru ada Indonesia makmur, bukan Jakarta makmur artinya indonesia makmur," ujar OSO.

Sementara itu, Partai Perindo mendeklarasikan dukungan ke Ganjar dalam pertemuan dengan PDI-P pada 9 Juni 2023.

Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo menyatakan, ada tiga alasan mengapa partainya mendukung Ganjar sebagai bacapres.

Pertama, Perindo memandang PDI-P adalah parpol yang paling siap untuk menghadapi Piplres 2024 karena telah memenuhi presidential treshold 20 persen.

Alasan kedua, Hary Tanoe menyebut Perindo dan PDI-P sama-sama memiliki ideologi Pancasila.

"Jadi kerja sama politik ini adalah kerja sama yang pasti," ucap dia.

Alasan ketiga, Perindo memandang Ganjar sebagai sosok yang sangat diterima oleh masyarakat.

Apalagi, kata Hary Tanoe, Ganjar sudah sepakat untuk melanjutkan pembangunan yang sudah baik selama ini yang dilakukan dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Membangun suatu bangsa perlu kesinambungan, tidak boleh memulai dari nol lagi. Dan itulah yang nanti akan dijalankan oleh Bapak Ganjar Pranowo. Sekiranya beliau bisa menjadi Presiden RI tahun 2024," ujar Hary Tanoe.

PBB dan Gelora Beri Sinyal Dukung Prabowo

Bacapres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto juga sudah menerima dukungan dari parpol  nonparlemen.

Catatan Kompas.com, ada dua parpol nonparlemen yang memberi sinyal dukungan kepada ketua umum Partai Gerindra tersebut, yakni Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora.

Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor menyatakan, partainya siap mendukung Prabowo untuk menjadi presiden.

“Kita intens komunikasi dengan Gerindra. Jadi kami, PBB ke Prabowo. Kami siap menangkan Prabowo,” ucap Afriansyah pada Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

Afriansyah mengatakan, PBB tengah mencari momentum yang tepat untuk mendeklarasikan diri bekerja sama dengan Gerindra. Momen itu, kemungkinan bakal dilaksanakan pada akhir Juli.

“Segera ini kami deklarasi, sekalian (perayaan) Hari Ulang Tahun (HUT) PBB. Kami sedang siapkan waktu yang pas,” tutur dia.

Ia menyebutkan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra juga sudah merasa cocok dengan Prabowo.

“Prof (Yusril) lah yang antusias ke beliau (Prabowo). Ada beberapa kali pertemuan khusus Prof Yusril sebagai Ketum PBB dengan beliau,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq melempar sinyal bahwa partainya memiliki kedekatan dengan Gerindra menjelang Pilpres 2024.

Sebab, ia menilai Prabowo adalah figur bacapres yang berada di tengah, sesuai dengan semangat Gelora yang memperjuangkan moderasi agar tak ada pembelahan dalam kontestasi pemilu mendatang.

“Kita mendorong terjadi moderasi dalam proses politik pilpres ini, ya kalau kanan dan kiri berantem dan makin mengeras kan harus dicari tokoh tengahnya sebagai jembatan keduanya kan,” ujar Mahfudz, Jumat.

“Kira-kira begitu idenya, kenapa kemudian Pak Fahri (Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah) misalnya, bicara tentang Pak Prabowo, termasuk secara pribadi kemudian mendorong Pak Prabowo mengambil posisi tengah, menjadi jembatan dua kubu yang makin mengeras,” imbuh dia.

Mahfudz mengatakan, Prabowo adalah sosok yang berada di tengah karena pernah memiliki kedekatan dengan kelompok kanan, tetapi memiliki semangat nasionalis.

“Kita berharap ada jembatan yang bisa membantu masyarakat untuk akhirnya tidak terjebak dalam pembelahan dan benturan yang semakin kuat, karena pengalaman (Pilpres) 2019 kan enggak mudah buat kita. Idenya begitu,” ujar Mahfudz.

Anies Didukung Partai Ummat

Sementara itu, bacapres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan Anies Baswedan sejauh ini baru mendapat dukungan dari satu parpol nonparlemen, yakni Partai Ummat.

Dukungan itu diumumkan oleh Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais saat menutup Rapat Kerja Nasional Partai Ummat pada 15 Februari 2023 lalu.

"Jadi tadi mengenai Presiden, itu disebut langsung namanya Anies Baswedan," ujar Amien.

Ia menuturkan, sebenarnya ada tiga nama bakal capres yang disetor oleh para kader ke pengurus pusat Partai Ummat.

Mereka adalah Anies, Prabowo, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Namun, menurut Amien, yang paling antusias di antara ketiga orang tersebut adalah Anies.

"Memang yang paling antusias juga Mas Anies Baswedan. Enggak kalah antusias juga Pak Gatot. Tapi kita dengar sendiri Pak Gatot memang belum bersemangat," tuturnya.

"Kita tegaskan capres dari Partai Ummat itu tinggal 1, itu Anies Baswedan," imbuh Amien.

PSI dan Partai Buruh Belum Tentukan Pilihan

Di luar itu, ada sejumlah parpol baru dan nonparlemen yang belum menentukan dukungan, di antaranya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Buruh.

PSI sesungguhnya pernah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk menjadi calon presiden.

Namun, hingga kini PSI belum melakukan komunikasi formal dengan parpol pengusung dan pendukung Ganjar, yakni PDI-P, PPP, Hanura, dan Perindo.

Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman pun menekankan bahwa arah dukungan PSI masih menunggu titah dari Presiden Jokowi.

"“Kami masih menunggu Pak Jokowi, once Pak Jokowi memberikan sinyal yang jelas kami akan bahas di partai dan kami akan deklarasi,” ujar Andy, Jumat.

“Pasti (sinyal Jokowi) itu hasil dari komunikasi, bukan dari tafsir ya. Kalau tafsir kan (bisa) bermacam-macam,” sambung dia.

Sementara itu, nama calon presiden yang bakal didukung oleh Partai Buruh sudah mengerucut ke empat nama, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Said Iqbal, dan Najwa Shihab.

Keempat nama itu mencuat sebagai hasil dari rapat kerja nasional yang digelar pada awal tahun 2023.

Dari empat nama itu, Partai Buruh akan memilih satu calon lewat skema konvensi yang akan diumumkan pada medio Juli hingga Agustus 2023.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/08/08465621/menerka-arah-dukungan-parpol-nonparlemen-di-pilpres-2024

Terkini Lainnya

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke