Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerka Arah Dukungan Parpol Nonparlemen di Pilpres 2024

Kompas.com - 08/07/2023, 08:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak mau kalah dengan partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPR, sejumlah partai politik baru maupun nonparlemen kini mulai menunjukkan sinyal dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kurang dari 8 bulan menjelang Pilpres 2024, sebagian parpol nonparlemen sudah menyatakan dukungan kepada salah satu bacapres, entah itu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, atau Anies Baswedan.

Namun, ada juga yang masih gamang dalam menentukan pilihan.

Hanura dan Perindo Dukung Ganjar

Dari tiga bacapres yang mencuat, bacapres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo merupakan kandidat dengan dukungan paling banyak dari parpol nonparlemen.

Sejauh ini, gubernur Jawa Tengah itu sudah mendapatkan dukungan dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Partai Hanura merupakan partai pertama yang meresmikan dukungan kepada Ganjar, deklarasi itu dilakukan pada 22 April 2023, satu hari setelah Ganjar ditetapkan sebagai bacapres dari PDI Perjuangan.

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oddang atau OSO menyatakan, Ganjar adalah sosok yang berpihak kepada daerah dan dapat memakmurkan Indonesia.

"Saya melihat adalah kepentingan bangsa lebih diutamakan dalam meneruskan pola sistem yang betul-betul berpihak kepada daerah, karena tagline partai saya adalah berpihak kepada daerah. Sebab daerah makmur baru ada Indonesia makmur, bukan Jakarta makmur artinya indonesia makmur," ujar OSO.

Baca juga: Ganjar Klaim 2 Partai Beri Sinyal Dukungan: Hanura Belum Resmi dan PAN Seperti Anak Pacaran

Sementara itu, Partai Perindo mendeklarasikan dukungan ke Ganjar dalam pertemuan dengan PDI-P pada 9 Juni 2023.

Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo menyatakan, ada tiga alasan mengapa partainya mendukung Ganjar sebagai bacapres.

Pertama, Perindo memandang PDI-P adalah parpol yang paling siap untuk menghadapi Piplres 2024 karena telah memenuhi presidential treshold 20 persen.

Alasan kedua, Hary Tanoe menyebut Perindo dan PDI-P sama-sama memiliki ideologi Pancasila.

"Jadi kerja sama politik ini adalah kerja sama yang pasti," ucap dia.

Baca juga: Perindo Serahkan Keputusan Cawapres Ganjar ke Megawati dan Jokowi

Alasan ketiga, Perindo memandang Ganjar sebagai sosok yang sangat diterima oleh masyarakat.

Apalagi, kata Hary Tanoe, Ganjar sudah sepakat untuk melanjutkan pembangunan yang sudah baik selama ini yang dilakukan dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Membangun suatu bangsa perlu kesinambungan, tidak boleh memulai dari nol lagi. Dan itulah yang nanti akan dijalankan oleh Bapak Ganjar Pranowo. Sekiranya beliau bisa menjadi Presiden RI tahun 2024," ujar Hary Tanoe.

PBB dan Gelora Beri Sinyal Dukung Prabowo

Bacapres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto juga sudah menerima dukungan dari parpol  nonparlemen.

Catatan Kompas.com, ada dua parpol nonparlemen yang memberi sinyal dukungan kepada ketua umum Partai Gerindra tersebut, yakni Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora.

Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor menyatakan, partainya siap mendukung Prabowo untuk menjadi presiden.

“Kita intens komunikasi dengan Gerindra. Jadi kami, PBB ke Prabowo. Kami siap menangkan Prabowo,” ucap Afriansyah pada Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Yusril Antusias, PBB Segera Deklarasi Dukung Prabowo Subianto Dalam Waktu Dekat

Afriansyah mengatakan, PBB tengah mencari momentum yang tepat untuk mendeklarasikan diri bekerja sama dengan Gerindra. Momen itu, kemungkinan bakal dilaksanakan pada akhir Juli.

“Segera ini kami deklarasi, sekalian (perayaan) Hari Ulang Tahun (HUT) PBB. Kami sedang siapkan waktu yang pas,” tutur dia.

Ia menyebutkan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra juga sudah merasa cocok dengan Prabowo.

“Prof (Yusril) lah yang antusias ke beliau (Prabowo). Ada beberapa kali pertemuan khusus Prof Yusril sebagai Ketum PBB dengan beliau,” kata dia.

Baca juga: Partai Gelora Nilai Terlalu Dini Bicarakan Capres dan Cawapres

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq melempar sinyal bahwa partainya memiliki kedekatan dengan Gerindra menjelang Pilpres 2024.

Sebab, ia menilai Prabowo adalah figur bacapres yang berada di tengah, sesuai dengan semangat Gelora yang memperjuangkan moderasi agar tak ada pembelahan dalam kontestasi pemilu mendatang.

“Kita mendorong terjadi moderasi dalam proses politik pilpres ini, ya kalau kanan dan kiri berantem dan makin mengeras kan harus dicari tokoh tengahnya sebagai jembatan keduanya kan,” ujar Mahfudz, Jumat.

“Kira-kira begitu idenya, kenapa kemudian Pak Fahri (Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah) misalnya, bicara tentang Pak Prabowo, termasuk secara pribadi kemudian mendorong Pak Prabowo mengambil posisi tengah, menjadi jembatan dua kubu yang makin mengeras,” imbuh dia.

Mahfudz mengatakan, Prabowo adalah sosok yang berada di tengah karena pernah memiliki kedekatan dengan kelompok kanan, tetapi memiliki semangat nasionalis.

“Kita berharap ada jembatan yang bisa membantu masyarakat untuk akhirnya tidak terjebak dalam pembelahan dan benturan yang semakin kuat, karena pengalaman (Pilpres) 2019 kan enggak mudah buat kita. Idenya begitu,” ujar Mahfudz.

Anies Didukung Partai Ummat

Sementara itu, bacapres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan Anies Baswedan sejauh ini baru mendapat dukungan dari satu parpol nonparlemen, yakni Partai Ummat.

Baca juga: Berusaha Lolos Ambang Batas Parlemen, Partai Ummat Targetkan Suara di 29 Dapil

Dukungan itu diumumkan oleh Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais saat menutup Rapat Kerja Nasional Partai Ummat pada 15 Februari 2023 lalu.

"Jadi tadi mengenai Presiden, itu disebut langsung namanya Anies Baswedan," ujar Amien.

Ia menuturkan, sebenarnya ada tiga nama bakal capres yang disetor oleh para kader ke pengurus pusat Partai Ummat.

Mereka adalah Anies, Prabowo, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Namun, menurut Amien, yang paling antusias di antara ketiga orang tersebut adalah Anies.

"Memang yang paling antusias juga Mas Anies Baswedan. Enggak kalah antusias juga Pak Gatot. Tapi kita dengar sendiri Pak Gatot memang belum bersemangat," tuturnya.

"Kita tegaskan capres dari Partai Ummat itu tinggal 1, itu Anies Baswedan," imbuh Amien.

PSI dan Partai Buruh Belum Tentukan Pilihan

Di luar itu, ada sejumlah parpol baru dan nonparlemen yang belum menentukan dukungan, di antaranya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Buruh.

PSI sesungguhnya pernah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk menjadi calon presiden.

Namun, hingga kini PSI belum melakukan komunikasi formal dengan parpol pengusung dan pendukung Ganjar, yakni PDI-P, PPP, Hanura, dan Perindo.

Baca juga: Masih Tunggu Titah Jokowi, PSI Tak Mau Cepat-cepat Dukung Capres

Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman pun menekankan bahwa arah dukungan PSI masih menunggu titah dari Presiden Jokowi.

"“Kami masih menunggu Pak Jokowi, once Pak Jokowi memberikan sinyal yang jelas kami akan bahas di partai dan kami akan deklarasi,” ujar Andy, Jumat.

“Pasti (sinyal Jokowi) itu hasil dari komunikasi, bukan dari tafsir ya. Kalau tafsir kan (bisa) bermacam-macam,” sambung dia.

Baca juga: Partai Buruh Tak Libatkan Artis dan Pengusaha di Daftar Bacaleg

Sementara itu, nama calon presiden yang bakal didukung oleh Partai Buruh sudah mengerucut ke empat nama, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Said Iqbal, dan Najwa Shihab.

Keempat nama itu mencuat sebagai hasil dari rapat kerja nasional yang digelar pada awal tahun 2023.

Dari empat nama itu, Partai Buruh akan memilih satu calon lewat skema konvensi yang akan diumumkan pada medio Juli hingga Agustus 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com