Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Wayang Kulit, Kapolri Harap Jadi Semangat Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Kompas.com - 08/07/2023, 00:52 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar acara Pagelaran Wayang Kulit Berlakon Wahyu Cakraningrat di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/7/2023) malam.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap pagelaran ini dapat memberikan semangat agar bangsa ini bisa maju menuju visi Indonesia emas tahun 2045.

"Ini tentunya filosofi yang kita harapkan, bisa kemudian menjadi semangat bersama untuk mewujudkan Indonesia maju menuju visi Indonesia emas 2045," kata Kapolri usai acara pagelaran wayang kulit di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Jokowi Resmikan Papua Street Carnival, Dihadiri Kepala BIN, Panglima TNI, dan Kapolri

Sigit pun menjelaskan tema lakon dalam wayang kulit tersebut adalah Wahyu Cakaningrat yang intinya menceritakan bagaimana seorang pemimpin berlomba-lomba untuk mendapatkan Wahyu Cokroningrat.

Menurut dia, Wahyu Cakraningrat ini adalah wahyu yang diberikan kepada pemimpin.

Mantan Kapolda Banten itu berharap tema tersebut dapat menginspirasi setiap orang yang menjadi pemimpin di Indonesia.

"Harapan kita semua bahwa seorang pemimpin nantinya diharapkan mengerti, karena dia yang memimpin rakyat, tentunya dia harus mengerti dan mendengar apa yg menjadi suara rakyat. dia harus dekat dengan rakyat sehingga kemudian dia bisa memimpin dengan baik menuju Indonesia yang lebih baik," ujar dia.

Baca juga: Kapolri Perintahkan Praktik Angka 8 di Ujian SIM C Dikaji Ulang

Adapun, pagelaran wayang kulit ini digelar dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Bhayangkara.

Dalam kesempatan ini, Sigit pun mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan bahwa untuk mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) yang damai dibutuhkan soliditas dan sinergitas.

Sebagai sarana mewujudkan sinergitas dan soliditas, menurut Sigit, pagelaran wayang kulit ini juga menghadirkan dalang dari unsur anggota TNI dan Polri, serta hadir dalang yang sudah profesional yakni Ki Bayu Aji.

"Dan tentunya ini menunjukkan bahwa yang namannya sinergitas dengan seluruh stakeholder dan juga bagaimana disini juga terbangun suatu kedekatan yang tentunya harus terus kita dorong, bahwa untuk mewujudkan pemilu damai maka Polri-TNI dan seluruh stakehokder terkait juga harus dekat dengan masyarakat," tambahnya.

Lebih lanjut, Sigit mengingatkan pemilu yang damai menjadi hal penting, khususnya Indonesia akan menghadapi bonus demografi dalam beberapa tahun ke depan.

Olah karena itu, kata Sigit, dalam konteks pemilu dan memilih pemimpin nasional tetap harus menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan yang ada.

"Karena kalau persatuan dan kesatuan tidak bisa kita jaga, maka bonus demografi yang kita harapkan betul-betul bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan Indonesia maju, bukan terjadi sebaliknya dan itu yang tentunya kita hindari," tutur dia.

Adapun acara pagelaran wayang kulit ini digelar secara terbuka untuk umum dan juga digelar secara virtual. Hadir juga dilokasi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama istri dan sejumlah jajarannya.

Baca juga: Endar Priantoro Bawa Surat dari Kapolri Saat Kembali ke KPK sebagai Dirlidik

Selain itu, hadir juga Wakil Kapolri (Wakapolri) Komjen Agus Andrianto dan jajaran Polri lainnya.

Pantauan Kompas.com di lokasi, acara wayang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Sejak pukul itu, lokasi sudah dipenuhi warga yang antusias menonton pagelaran wayang.

Acara pagelaran wayang juga diisi oleh sejumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari masyarakat.

Dalam acara tersebut, Kapolri dan Panglima turut menyanyikan lagu untuk memeriahkan acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com