Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah 3 Kali, Prabowo Ubah Sikap, Kini Terbuka dan Sabar terhadap Kritik

Kompas.com - 29/06/2023, 15:47 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengungkapkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kini mengalami perubahan sikap. Agung yakin perubahan sikap yang terjadi kepada Prabowo ini bukan kebetulan.

Daripada tahun 2019, Prabowo kini jauh lebih terbuka terhadap awak media. Dia juga jadi lebih sering berfoto bersama masyarakat.

"Perubahan sikap Prabowo ini bukan semata tampak jelas saat berhadapan dengan generasi muda (milenial) dan pemilih mula (gen z), namun juga saat berhadapan dengan awak media," ujar Agung, Kamis (29/6/2023).

Agung menjelaskan, Prabowo kini menjadi sosok yang lebih terbuka, sabar, dan bijaksana.

Selain itu, Prabowo juga bijak dalam merespons setiap pertanyaan, kritik, hingga sindiran dari publik.

Baca juga: Jokowi-Prabowo Kian Intens Bertemu, Sinyal Dukungan Capres 2024?

Agung mengaitkan pengalaman Prabowo yang pernah kalah di Pilpres 2009 (sebagai cawapres), Pilpres 2014, dan Pilpres 2019.

Dia menilai Prabowo bisa tiga kali kalah berturut-turut karena gagal merangkul anak muda.

"Karena suka atau tidak, dua kali ia maju sebagai capres, dan satu kali sebagai cawapres berakhir dengan kekalahan karena gagal dalam merangkul generasi muda, pemilih mula, dan awak media," tuturnya.

Menurut Agung, pemilih mula dan muda pada Pilpres 2024 akan menjadi kelompok demografi mayoritas karena jumlahnya mencapai lebih kurang 60 persen.

Baca juga: Mengintip Harta 3 Bakal Capres: Prabowo, Ganjar, dan Anies, Siapa Paling Kaya?

Sehingga, kata dia, apabila Prabowo tidak hati-hati dalam mengelola kelompok pemilih ini, maka bisa berujung pada kekalahan lagi pada Pilpres 2024.

"Sementara dengan kelompok influencer dan awak media walaupun bukan pemilih mayoritas, namun keduanya punya pengaruh dalam membentuk opini dan persepsi publik secara efektif," jelas Agung.

"Sehingga menjadi rasional perubahan sikap Prabowo terjadi. Karena dia menyadari bahwa ini akan menjadi kunci kemenangannya dalam Pilpres 2024," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Saat Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet, Pembahasannya Disebut Kebetulan...

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK Ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nasional
Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Marinir Ungkap Alasan Tak Bawa Jenazah Lettu Eko untuk Diotopsi

Nasional
MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Tak Ada Keberatan Anwar Usman Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Kemenag Sayangkan 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com