Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Artis yang Hendak Masuk Parlemen, Nurul Arifin: Jangan Genit!

Kompas.com - 27/06/2023, 17:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin menyampaikan pesan kepada para artis yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (aleg) pada Pemilu 2024 agar kelak profesional dalam bekerja.

Hal ini disampaikan agar para artis tak mudah termakan perundungan warganet atau netizen yang memandang sebelah mata mereka ketika terjun ke politik.

"Kuncinya buat saya, ternyata kalau jadi artis, apalagi perempuan, ya masuk partai yang pertama itu, harus fokus, profesional, kemudian jangan genit. Ini yang penting nih jangan genit," kata Nurul dalam diskusi di Gedung DPR bertajuk "Potensi Caleg Artis dan Influencer di Pemilu 2024", Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Fenomena Caleg Artis, KD: Setiap 5 Tahun Pasti Akan Dipandang Sebelah Mata, Itu Jelas

Nurul mengingatkan, para artis jangan genit bahkan dari gestur atau perawakannya ketika menjadi politisi.

Kemudian, ketika berbicara pada publik, menurut dia, harus tegas dan sesuai data.

"Kalau ngomong harus dibekali oleh data. Kalau cuma ngomongin asumsi, itu sih ngomong di warung kopi saja, jangan ngomong di partai atau di parlemen," ujar Nurul.

Kendati demikian, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, di partainya hanya sedikit artis yang bergabung.

Sebab, menurut dia, ada proses yang musti dijalani setiap artis ketika masuk Golkar. Proses itu sama seperti kandidat politisi lainnya yang bergabung di Golkar.

"Kami waktu masuk ke Golkar itu tidak ada karpet merah. Jadi, seperti masuk hutan rimba," kata dia.

Nurul juga bercerita bagaimana ia terjun ke politik dan memilih Golkar sebagai kendaraan politiknya.

Baca juga: Caleg Artis Jalan Instan Partai Dulang Suara, Kaderisasi Dipertanyakan

Mulanya, ia mengaku tidak terjun ke politik secara tiba-tiba, tetapi banyak proses dan waktu yang sudah dilalui.

Salah satu yang menjadi kesempatan bagi Nurul terjun ke dunia politik yakni Undang-Undang Pemilu yang mengharuskan keterwakilan caleg 30 persen dari perempuan.

"Akhirnya kami sebagai caleg, calon perempuan ini disodorkan. Kemudian ditawarkan partai-partai politik untuk mengisi kursi-kursi yang kurang perempuannya," kata anggota Komisi I DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com