Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jelang Ibadah Wukuf di Arafah, Komisi VIII Desak Menag Siapkan Golf Car dan Kursi Roda untuk Lansia

Kompas.com - 26/06/2023, 09:49 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Ace Hasan Syadzily mendesak Kementerian Agama (Kemenag) dan jajarannya untuk menyiapkan golf car atau mobil golf dan kursi roda yang memadai.

Fasilitas tersebut, kata dia, digunakan untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji lanjut usia (lansia) dalam rangka mempersiapkan jelang ibadah Wukuf di Arafah, Selasa (27/6/2023).

Seperti diketahui, jumlah jemaah haji lansia mencapai 30 persen dari total kuota keseluruhan jemaah haji.

"Nah, (hal) yang menjadi fokus kami ya karena tempatnya masih cukup jauh dari Mina ke Jamarat (lempar jumrah). Karena itu, kami tentu mendesak Kemenag untuk menyediakan semacam mobil golf,” ujar pria yang akrab disapa Kang Ace itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Itjen Kemenaker Gelar Raker 2023, Bahas Pentingnya Integritas untuk Cegah Tindak Korupsi

Pernyataan tersebut disampaikan Ace saat menghadiri rapat kerja (raker) antara Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR dengan Kemenag di Makkah, Arab Saudi, Minggu (25/6/2023).

Kang Ace mengungkapkan bahwa Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin telah menyiapkan sekitar 20 unit mobil golf.

“Tapi saya tidak tahu apakah (mobil golf) sekarang (jumlahnya) ada 40 unit. Alhamdulillah kalau memang sudah ditambahkan 40 unit. Ya, makanya lebih banyak lebih bagus. Karena itu sangat membantu," imbuhnya.

Selain mobil golf, politisi dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengungkapkan, ketersediaan kursi roda juga harus disiapkan.

Bahkan jika memungkinkan, kata Kang Ace, ketersediaan kursi roda harus dipersiapkan sebanyak-banyaknya untuk mengantisipasi jumlah jemaah haji lansia yang membutuhkan.

Baca juga: 5 Jemaah Haji Asal Lombok, Surabaya, dan Banjarmasin Dideportasi dari Arab Saudi

Ia yakin bahwa pengaturan aliran pergerakan orang biasa dilakukan setiap tahun saat penyelenggaraan haji berlangsung.

"Cuma yang kami ingin pastikan juga adalah soal minimal setiap 1 kilometer (km) ada semacam posko-posko untuk menunjukan arah Jamarat agar para jemaah tidak tersesat. Karena bagi kami saja yang beberapa kali dari Al Mu'ashir ke Jamarat kadang-kadang suka tersesat,” jelas Kang Ace.

Oleh karena itu, lanjut dia, keberadaan posko harus dipastikan, termasuk menyediakan air minum bagi para jemaah.

Fasilitasi jemaah haji yang ingin Tarwiyah

Selain itu, politisi kelahiran Pandeglang itu meminta Kemenag untuk memfasilitasi jemaah haji yang ingin melakukan Tarwiyah, terutama di Arafah.

Baca juga: Masjidil Haram Padat, Kemenag Imbau Jemaah Haji Shalat Jumat di Sekitar Hotel

“Meski, memang Kemenag tidak memfasilitasi bagi jemaah haji yang ingin melakukan Tarwiyah,” jelas legislator daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) II tersebut.

Namun demikian, lanjut Kang Ace, jajaran Kemenag diharapkan untuk tetap memfasilitasi jemaah haji dengan cara memberikan pelayanan apabila mereka sudah mulai bergerak esok hari.

Adapun fasilitas tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, ia telah menerima laporan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri.

“Ini supaya tidak menimbulkan ada hal-hal, karena tadi laporan dari Gus Menteri, saya tadinya mengira (ada) 133 (orang) yang meninggal, tapi sekarang sudah 144 (orang yang meninggal. Artinya, grafik yang biasa akan lebih naik pada saat Armuzna," ucap Kang Ace.

Baca juga: Alasan Pemerintah Tak Fasilitasi Ibadah Tarwiyah di Mina

Untuk diketahui, Tarwiyah adalah nama salah satu hari pada bulan Zulhijah. Kata Tarwiyah diambil diambil dari kata riwayah (riwayat) karena pada hari itu sang imam meriwayatkan tata cara ibadah haji.

Ada juga yang mengatakan bahwa Tarwiyah berasal dari kata irtiwa (meminum air hingga puas), karena pada hari itu orang-orang meminum air hingga puas dan membawanya untuk bekal di Mina.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com