Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Sebut Materai 10.000 Sangat Laku Gara-gara Orang Gampang Tersinggung lalu Lapor Polisi

Kompas.com - 25/06/2023, 18:12 WIB
Syakirun Ni'am,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa saat ini materai 10.000 menjadi sangat laku karena setiap kali ada orang tersinggung langsung dengan mudahnya membuat laporan ke polisi.

Pernyataan ini Ganjar sampaikan saat memberikan sambutan dalam deklarasi 1.000 pengacara yang tergabung dalam relawan Ganjar Law Development Centre (GLDC).

Menurut Ganjar, saat ini terdapat banyak sekali persoalan karena orang-orang tersinggung sedikit marah dan membawanya ke jalur hukum.

Baca juga: Ganjar Heran Diolok-olok karena Telepon Pj Gubernur dan Sekda DKI

“Polisi sekarang jadi juru damai dan materai 10.000 jadi sangat laku,” ujar Ganjar di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (25/6/2023).

Menurut Ganjar, keberadaan relawan GLDC menjadi penting dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres). Biasanya, kata dia, persoalan yang timbul menyangkut masalah penghitungan suara.

Lebih lanjut, Ganjar meminta relawannya tidak melakukan bullying, menggunakan isu agama dan suku, serta menyebarkan hoaks.

“Ada data, ada fakta yang bisa ditampilkan itu boleh tapi kalau hoaks saya titip jangan,” pesan Ganjar.

Baca juga: Kunjungi Pademangan, Ganjar Terima Keluhan Air Bersih hingga Akses Pendidikan

Gubernur Jawa Tengah itu juga meminta relawannya bersabar karena sampai saat ini sosok bakal calon wakil presiden (Wapres) belum juga ditentukan.

Ia kemudian mengingatkan bahwa saat ini belum memasuki masa kampanye sehingga sosialisasi dan deklarasi relawan juga harus mematuhi etika.

“Ajak memilih nanti saja,” ucap dia.

Sebelumnya, PDI-P resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada 21 April lalu, tepat pada peringatan Hari Kartini dan beberapa hari menjelang Idul Fitri.

Selang beberapa waktu kemudian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merapat dan menyatakan dukungannya dengan Ganjar.

Beberapa waktu terakhir partai non-parlemen seperti Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Hati Nurani Rakyat (Hanura) merapat memberikan dukungan ke Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com