Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akhirnya Beli Sapi Asal Karanganyar Milik Sukasno

Kompas.com - 23/06/2023, 15:17 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akhirnya membeli sapi milik warga Karanganyar, Sukasno, setelah yang bersangkutan mengaku kecewa atas kabar batalnya pembelian sapi tersebut.

Hal itu disampaikan Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, pada Jumat (23/6/2023).

"Jadi kan memang ada kekurangan jenis berat kurang, kurang sedikit. Tapi Bapak Presiden meminta dibeli," ujar Bey.

"Bapak Presiden minta sapi Pak Sukasno tetap dibeli oleh Sekretariat Presiden," tambahnya.

Baca juga: Jokowi Pesan 3 Sapi Kurban ke Peternak Cianjur, Bobotnya 1 Ton Lebih

Diberitakan sebelumnya, Sukasno, warga Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, mengaku ditawarkan ganti rugi setelah sapinya batal dibeli Presiden Jokowi untuk kurban.

Sukasno bercerita, dirinya mendapat pesan WhatsApp dari Sekretariat Presiden setelah pemberitaan mengenai kekecewaannya viral.

"Dia (setpres) mengirim pesan ke WhatsApp saya dan meminta foto sapi saya," kata Sukasno kepada TribunSolo.com, Rabu (21/6/2023).

Saat itu, dia mengungkapkan sempat berharap bahwa Setpres memutuskan bakal membeli sapi jenis PO miliknya.

Baca juga: Tolak Rp 1 Juta Ganti Rugi Sapinya Batal Dibeli Jokowi, Sukasno Berharap Sapinya Tetap Dibeli

Namun, angan-angan itu hanyalah sebatas angan-angan. Dirinya ternyata hanya menerima ucapan terima kasih.

Selain itu, dirinya mendapat tawaran kompensasi sebesar Rp 1 juta karena sapinya batal dibeli Jokowi.

"Tak hanya itu, dia mengirimkan foto yang di situ ada merupakan surat keterangan menerima kompensasi atas pembatalan pembelian sapi kurban bapak Presiden sebanyak Rp 1 juta," kata Sukasno.

Baca juga: Presiden Jokowi Batal Beli Sapi Miliknya, Sukasno: Saya Kecewa

Tawaran itu jelas ditolak Sukasno, dan dia mengembalikan ganti rugi tersebut kepada Setpres.

Apalagi, kompensasi itu didasarkan atas pembatalan pembelian dan ganti rugi, karena ekor Bima, sapinya, mengalami kecacatan.

"Saya tidak menerima kompensasi itu, saya sampaikan biar saya obati sendiri sapinya," ungkap Sukasno.

Sukasno pun berharap, pembatalan pembelian sapinya sebagai hewan kurban Idul Adha bisa ditarik kembali.

"Harapannya saya bisa dibeli lagi atau tidak dibatalkan pembelian sapi saya, kalau bisa saya bisa mengingatkan mereka," imbuh Sukasno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com