Dengan tenggelamnya KRI Nanggala-402, otomatis TNI AL kini hanya memiliki empat kapal selam. Antara lain, KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405.
Dalam dokumen artikel yang diterbitkan TNI AL (2020) berjudul "Tradisi TNI Angkatan Laut" yang dilansir dari Kompas.id disebutkan pembentukan satuan kapal selam Indonesia sudah dimulai pada 1958 yakni diawali pengiriman calon awak kapal selam ke Polandia.
Dua calon awak kapal selam berangkat dari Surabaya dengan kapal berbendera Denmark "Heinrich Jessen" menuju Rijeka, Yugoslavia, pada 5 Agustus 1958.
Dari Yugoslavia, dua calon awak kapal selam Indonesia menuju Gedinia Oksiwi, Polandia. Rombongan dipimpin Mayor Pelaut RP Poernomo.
Setahun berikutnya, dari Polandia kembali ke Tanah Air menggunakan kapal RI Morotai.
Pada era pascakemerdekaan, Indonesia memiliki 12 unit kapal selam kelas Whiskey buatan Uni Soviet.
Seluruh kapal selam tersebut antara lain, KRI Tjakra, KRI Nanggala, KRI Nagabanda, KRI Tjandrasa, KRI Trisula, KRI Nagarangsang, KRI Wijayadanu, KRI Hendrajala, KRI Bramastra, KRI Pasopati, KRI Tjundamani, dan KRI Alugoro.
Pada dekade 1960-an menjadi era kejayaan kapal selam Indonesia. Bahkan, kekuatannya membuat Angkatan Laut Indonesia sangat disegani, khususnya di kawasan Asia-Pasifik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.