Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Minta Pemerintah dan Fraksi Koalisinya Kompak Selesaikan RUU Perampasan Aset

Kompas.com - 22/06/2023, 12:33 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini menegaskan fraksinya memberikan dukungan penuh untuk penyelesaian Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset Tindak Pidana.

Menurut Jazuli, RUU Perampasan Aset sangat penting untuk agenda pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Fraksi PKS menilai RUU ini penting dan urgent sebagai upaya total pemberantasan korupsi," ujar Jazuli saat dimintai konfirmasi, Kamis (22/6/2023).

Jazuli memaparkan, Fraksi PKS memberikan dukungan penuh terhadap semua upaya untuk memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia.

Baca juga: RUU Perampasan Aset Diragukan Bakal Rampung Era DPR Sekarang

Dia mengatakan korupsi harus dihilangkan demi kualitas penyelenggaraan negara yang semakin berintegritas dan akuntabel.

"Supaya penyelenggara negara bersih dari praktik korupsi sehingga terwujud good governance dan clean government," tuturnya.

Jazuli menilai penerapan RUU Perampasan Aset ini penting untuk menindak pelaku tindak pidana korupsi yang terbukti bersalah, agar aset-aset hasil korupsi kembali dalam penguasaan negara.

Nantinya, kata dia, aset hasil korupsi bisa digunakan kembali untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"RUU tersebut urgent untuk segera disahkan agar ada payung hukum untuk mengambil alih seluruh hasil tindak pidana," jelas Jazuli.

"Selain memberi efek jera pada pelaku, RUU ini memberi ketegasan dan kepastian hukum agar pelaku kejahatan tidak dapat lagi menyembunyikan dan menyamarkan hasil kejahatan baik di dalam maupun di luar negeri," sambungnya.

Baca juga: Heran Sikap DPR Dulu Mendesak RUU Perampasan Aset tapi Surpres Tak Kunjung Dibacakan, Formappi: Basa-basi Politik

Lebih jauh, Jazuli menyampaikan Indonesia kerap mengalami kerugian keuangan negara yang sangat besar akibat korupsi.

Dia yakin RUU Perampasan Aset bisa menjadi instrumen yang efektif untuk mengembalikan uang negara.

Hasil perampasan aset tindak pidana pun bisa digunakan untuk pembangunan, termasuk menambal APBN yang selalu defisit dan membayar utang negara yang juga sangat besar.

"Untuk itu, Fraksi PKS berharap RUU ini segera menjadi prioritas. Pemerintah dan seluruh fraksi koalisinya di DPR sudah semestinya kompak untuk segera membahas dan menyelesaikan RUU ini," terang Jazuli.

Suasana di Kompleks Parlemen atau Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (14/1/2022).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Suasana di Kompleks Parlemen atau Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (14/1/2022).

Jazuli berharap, RUU Perampasan Aset bisa kokoh secara konsepsional ketika sudah dibahas nanti.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com