Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: STIK Akan Dikembangkan Jadi Universitas Kepolisian Indonesia

Kompas.com - 21/06/2023, 15:47 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) akan menjadi Universitas Kepolisian Indonesia.

Hal ini disampaikan Sigit dalam Upacara Wisuda STIK Tahun 2023 yang digelar pada Rabu (21/6/2023).

"Dalam kurun waktu beberapa lama ini telah mendapatkan surat rekomendasi dari Kemendikbud untuk membentuk atau mengembangkan STIK menjadi Universitas Kepolisian Indonesia," kata Sigit seperti dikutip dari YouTube Sekolah Tinggi Kepolisian, Rabu.

Baca juga: Dapat Perintah Presiden, Kapolri: Kami Tindak Tegas Siapa pun yang Terlibat Pedagangan Orang

Namun, Sigit tidak menjelaskan kapan STIK resmi akan berubah menjadi universitas.

Mantan Kabareskrim itu berharap, beberapa program studi (prodi) di Universitas Kepolisian Indonesia bisa diikuti oleh masyarakat sipil.

Sigit juga berharap Universitas Kepolisian Indonesia menjadi kampus unggulan di Indonesia.

"Ada beberapa prodi yang tentunya harapn kita ke depan bagaimana nanti dipersiapkan tidak hanya untuk kepolisian saja namun juga masyarakat umum pun juga nantinya dapat mengikuti program-program studi tersebut sehingga ke depan harapan saya Universitas Kepolisian Indonesia ini menjadi salah satu universitas unggulan di masa depan," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Sigit berpesan kepada para wisudawan STIK agar siap untuk ditugaskan di lapangan.

Baca juga: Polri Ungkap Provinsi Sangat Rawan Jelang Pemilu 2024: Jatim dan Papua

Ia pun berharap, setiap teori yang dipelajari bisa diterapkan di lapangan secara optimal oleh para wisudawan.

"Dan setelah dipindahkan tali toga ke kanan, artinya teori-teori yang telah rekan-rekan dapatkan kemudian menjadi kewajiban bagi tekan-rekan untuk bisa mengaplikasikan, mempraktikkan di lapangan," ujar dia.

Sigit juga mengingatkan agar para wisudawan bisa menyeimbangkan antara aspek teknis dan etika.

Baca juga: Kapolri Atensi Kasus ABG 16 Tahun Diperkosa 11 Pria di Sulteng yang Disebut Polisi Persetubuhan

Ia meminta agar para wisudawan menyiapkan diri untuk bisa selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Apalagi, saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat sehingga bisa memunculkan kemudahan-kemudahan serta bisa juga kejahatan jenis baru.

"Banyak contoh di lapangan, pada saat anda kemudian mengejar pencapaian-pencapaian hanya dengan mengandalkan teknis namun etika tidak dijaga, maka risiko berantakan akan terjadi. Begitu juga dengan kemampuan dalam hal memimpin di setiap tingkatan. Ini tentunya harus dikemkbangkan karena zaman berubah, peraturan berubah, sehigna rekan-rekan harus menyesuaikan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com