JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga mengatakan, pihaknya sebenarnya berkomunikasi dan berhubungan baik dengan Partai Demokrat.
Namun, PDI-P dan Demokrat kerap memiliki perbedaan pandangan politik.
"Kita berhubungan baik, berkomunikasi baik, tapi belum tentu dalam satu pandangan politik yang sama," ujar Eriko saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Baca juga: Demokrat: Harapan Masyarakat, Megawati-SBY Bertemu seperti Puan-AHY
Ia merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengungkapkan bahwa hubungan PDI-P dan Demokrat tidak akur sejak dulu.
Eriko menyampaikan, pada tahun 2004, ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden, PDI-P diajak untuk masuk ke dalam pemerintahan.
Namun, saat itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memutuskan PDI-P tetap berada di luar pemerintahan dan menjadi oposisi.
Hasilnya, selama 10 tahun atau dua periode kepemimpinan SBY, PDI-P tetap menjadi oposisi.
"Dan kenyataan itu ternyata keputusan yang sangat baik dan benar. Di 2014 setelah 10 tahun di luar pemerintahan, kami bisa duduk di pemerintahan," ujar dia.
"Dan begitu juga sekarang katakanlah dalam 10 tahun terakhir ini, Partai Demokrat berada di luar pemerintahan. Itu kan pilihan. Dan menurut kami, suatu pilihan itu ada konsekuensinya," kata Eriko.
Baca juga: Pertemuan Puan-AHY Dinilai Belum Bisa Jembatani Penyelesaian Konflik Demokrat-PDIP
Kini, kata Eriko, pilihan politik PDI-P dan Demokrat tetap berbeda.
Sebab, Demokrat memilih berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres.
Sementara itu, PDI-P memutuskan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Eriko mengatakan, PDI-P ingin tetap melanjutkan apa yang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lakukan saat ini.
"Yang mana Bapak Presiden Jokowi kan kader PDI-P. Jadi dalam hal ini kami tentu masih berbeda," kata dia.
Menurut dia, tidak ada salahnya PDI-P dan Demokrat tetap berkomunikasi meski beda pilihan politik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.