Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaisar Naruhito-Putri Masako Akan Bertemu Jokowi-Iriana di Bogor Senin Besok

Kompas.com - 17/06/2023, 19:54 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (19/6/2023).

Hal itu disampaikan Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (17/6/2023).

"Permaisuri Masako akan turut mendampingi Kaisar Jepang Naruhito dalam kunjungan ke Istana Kepresidenan Bogor untuk bertemu Bapak Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana," ujar Bey.

"Pertemuan dilakukan Senin," lanjutnya.

Baca juga: Bakal Bertemu Kaisar Jepang, Wapres Belum Terjadwal Nonton Laga Indonesia Vs Argentina

Diberitakan sebelumnya, Kaisar Jepang Naruhito bersama Permaisuri Masako berkunjung ke Indonesia, Sabtu (17/6/2023).

Naruhito merupakan Kaisar Jepang ke-126. Ia naik takhta sejak 1 Mei 2019, meneruskan ayahnya, Kaisar Akihito yang turun takhta pada 30 April 2019.

Naruhito dan Masako berkunjung ke Indonesia dalam rangka memenuhi undangan Presiden Joko Widodo. Dijadwalkan kunjungan perdana tersebut berlangsung dari 17-23 Juni 2023.

Baca juga: Kunjungan Kaisar Jepang Naruhito ke Indonesia dan Kisah Diplomasi Ikan Mas

"Saya sangat senang dapat berkunjung di tahun tonggak peringatan 65 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia dan peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama Jepang-ASEAN," ungkap Naruhito memulai jumpa pers, Kamis (15/6/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Naruhito mendapat kesan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dengan populasi dan skala ekonomi terbesar di ASEAN,

"Dan saya yakin Indonesia akan memainkan peran penting dalam masyarakat internasional. Ketika Kaisar dan Permaisuri mengunjungi Jepang sebagai tamu negara pada tahun 1991, mereka diperlakukan dengan keramahan yang hangat, dan dari waktu ke waktu mereka berbicara dengan mereka," katanya.

Baca juga: PPP Bakal Lapor Jokowi Soal Usulan Sandiaga Uno Jadi Pendamping Ganjar

Kunjungan Naruhito ke Indonesia ini seolah melanjutkan jejak langkah sang ayah dalam membangun hubungan dengan Indonesia.

Dikutip dari Kompas.id, Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko beserta rombongan berkunjung ke Indonesia pada 3 Oktober 1991. Mereka tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Keduanya dinantikan oleh Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto yang telah menunggu di Istana Merdeka, Jakarta.

Penyambutan kenegaraan pun berlangsung dengan ditandai upacara kebesaran militer. Sebanyak 21 tembakan meriam dilepaskan.

Baca juga: Pemerintah Sudah Bahas Usulan Muhammadiyah Soal Libur Idul Adha 2 Hari, Keputusan Tunggu Jokowi

Setelah itu, Akihito dan Michiko menyerahkan 50 ekor ikan mas silangan yang induknya berasal dari Indonesia kepada Soeharto dan Tien.

Sebagai balasannya, Soeharto menawarkan untuk memberikan ikan arwana kepada Akihito.

Ikan mas pemberian Akihito bermula ketika berkunjung ke Indonesia pada 1962.

Ketika itu, Pangeran Akihito dan Putri Michiko kagum ketika melihat ikan mas ras Kumpay saat berkunjung ke Istana Bogor.

Pada Oktober 1980, sebanyak 80 ikan mas ras Kumpay langsung didatangkan dari Bogor ke Jepang atas permintaan Pangeran untuk dikawinkan silang dengan ikan mas asli Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com