Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gus Halim Inisiasi Forum Pelokalan SDGs di Kantor PBB, Paparkan Penerapan SDGs Desa

Kompas.com - 17/06/2023, 13:54 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar menginisiasi forum pelokalan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan penekanan khusus pada faktor pendukung inovasi dan digitalisasi.

Hal tersebut, kata menteri yang akrab disapa Gus Halim, akan dilakukan dalam forum side event High-Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (Ecosoc) yang berlangsung dari 10-19 Juli 2023, di Kantor Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS)

“Satu negara hanya diperkenankan membuat satu side event di kantor pusat PBB.
Indonesia menyepakati Kementerian Desa (Kemendes) PDTT sebagai co-host forum ini”, ujar menteri yang akrab disapa Gus Halim ini dalam siaran persnya, Sabtu (17/6/2023).

Gus Halim menerangkan bahwa Indonesia dikenal melokalkan SDGs sangat detil, mulai dari tingkat global menuju tingkat nasional, lalu ke tingkat desa atau yang disebut SDGs Desa

"Bertambah menarik, karena SDGs Desa menjangkau 71 persen atau 214 juta warga negara yang tinggal di desa. SDGs Desa juga mudah dilaksanakan, karena didorong pemerintah desa yang mencakup 91 persen wilayah pemerintahan yang langsung berhubungan dengan warga," ujarnya.

Baca juga: Mengenal 18 Tujuan SDGs Desa

Pada event tersebut, Kemendesa PDTT akan hendak menunjukkan penerapan SDGs Desa yang ditunjukkan dengan pendataan dan perencanaan pembangunan desa berbasis data SDGs Desa.

Tidak hanya itum Kemendesa PDTT juga akan menunjukkan hasil-hasil pembangunan desa yang jika dikalkulasi mencapai 84 persen capaian nasional.

"Secara khusus juga ditunjukkan peran perempuan di desa-desa, bahkan di desa terpencil di Nusa Tenggara Barat (NTB dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Gus Halim.

HLPF on Sustainable Development

Sebagai informasi, pertemuan global tingkat menteri ini diselenggarakan untuk menindaklanjuti dan meninjau perkembangan implementasi agenda tahun 2030 perihal Pembangunan Berkelanjutan di Tingkat Global.

Adapun tema yang diusung pada 2023 berupa Percepatan Pemulihan dari Pandemi Covid-19 dan Implementasi Secara Utuh Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan pada Seluruh Tingkatan Masyarakat.

Direncanakan delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional atau Bappenas (Menpan/Bappenas) Suharso Monoarfa. Mengapa dipimpin Menpan/Bappenas.

Hal itu terkait dengan peran sentral Bappenas pada Sekretariat Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: Peran UKM dalam Mendukung Sustainable Development Goals (SDGs)

Pertemuan akbar tingkat Menteri ini bertujuan pula menyiapkan SDGs Summit yang dihadiri para presiden pada September 2023.

Di samping mengisi segmen pembicaraan tingkat menteri, Indonesia juga menyajikan
forum dalam side event.

Pada forum yang sama, Kepala Otoritas Ibu Kota Baru Indonesia, Bambang Susantono,
juga akan menjelaskan perkembangan Ibu Kota Nusantara IKN.

Recananya ia akan menjelaskan perkembangkan IKN lengkap dengan hutan lestari yang akam mengelilingi IKN sebagai wujud mendukung pembangunan berkelanjutan.

Forum juga akan diisi perwakilan pemerintah Republik Afrika Selatan, dan Kepala
Pemerintahan Kota Buenos Aires, Republik Argentina.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Halim.DOK. Kementerian Desa PDTT Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Halim.

Gus Halim menjelaskan, langkah Kemendesa PDTT menyelenggarkan forum di side event nanti  merupakan kelanjutan dari langkah sebelumnya di 10th Asia-Pacific Forum for
Sustainable Development di Thailand.

"Dalam forum itu desa-desa di Indonesia menyuntikkan semangat dengan menunjukkan bukti-bukti peluang tetap bisa mencapai tujuan SDGs pada 2030," ujar Gus Halim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com