Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Respons Penanganan Dugaan Korupsi di Kementan yang Dikaitkan dengan Politik

Kompas.com - 16/06/2023, 07:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan respons saat ditanya apakah ada kaitan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan unsur politik.

Menurut Jokowi, hal tersebut sebaiknya ditanyakan langsung ke aparat penegak hukum.

"Itu urusannya siapa? Kalau urusan penegak hukum, tanyakan ke penegak hukumlah, jangan ke saya," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Pasar Menteng Pulo, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Firli Bahuri soal Dugaan Korupsi di Kementan: Nanti Kita Akan Ungkap Semua

Sebagaimana diketahui, Syahrul Yasin Limpo merupakan menteri kabinet Jokowi yang berasal dari Partai Nasdem. Saat ini Syahrul menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar Pusat Partai Nasdem.

Meski merupakan koalisi pendukung Jokowi, Partai Nasdem disebut sudah berada di luar pemerintah setelah mengumumkan dukungan untuk Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Baca juga: Usut Dugaan Korupsi di Kementan, KPK: Kami Miliki Calon Barang Bukti

Dalam keterangannya pada Kamis, Presiden juga memberikan tanggapan soal dugaan kasus korupsi yang saat ini sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Presiden menegaskan, dirinya sudah berulang kali menyampaikan agar semua pihak hati-hati mengelola keuangan negara.

"Tanyakan ke sana. Kan bolak-balik saya sampaikan, hati-hati mengelola keuangan negara. Karena yang kita kelola di tingkat kementerian ini gede banget," jelas Jokowi.

"Harus diawasi, harus dikontrol, harus dicek. Bolak-balik saya sampaikan, sekecil apa pun," tegasnya.

Sementara itu, pada Jumat hari ini, KPK memanggil Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya akan meminta Syahrul memberikan keterangan terkait dugaan korupsi di Kementan yang sedang diselidiki lembaga antirasuah itu.

"Iya, segera diundang untuk permintaan keterangan," kata Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis.

Baca juga: Dugaan Korups Kementan, Syahrul Yasin Limpo Dijadwalkan Hadir Besok

Ali mengatakan, Syahrul dijadwalkan menemui tim KPK di Gedung Merah Putih sekitar pukul 09.30 WIB.

Menurut dia, politikus Partai Nasdem itu juga telah menerima surat panggilan dari KPK.

"Kami berharap yang bersangkutan bisa hadir memenuhi undangan dimaksud," tutur Ali.

Sebelumnya, KPK menyatakan tengah menyelidiki dugaan korupsi di lingkungan Kementan. Meski demikian, lembaga antirasuah belum mengungkap obyek penyelidikan tersebut.

Baca juga: Soal Dugaan Korupsi di Kementan, KPK Minta Keterangan Pejabat Kementerian dan ASN

KPK tidak bisa mengungkapkan lebih lanjut informasi mengenai kasus di Kementan karena dikhawatirkan akan membahayakan penyelidikan.

"Sejauh ini yang kami ketahui benar tahap proses permintaan keterangan kepada sejumlah pihak atas dugaan korupsi di Kementan RI," kata Ali kemarin.

KPK membantah pengusutan dugaan rasuah di Kementan terkait politik. Menurut Ali, penyelidikan sudah dimulai sejak awal Januari 2023.

Proses hukum itu telah melalui proses panjang di bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com