Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Politik Sandiaga: Dari Gerindra ke Panggung Pilkada-Pilpres, Kini Berlabuh ke PPP

Kompas.com - 15/06/2023, 12:09 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Salahuddin Uno menapaki babak baru di pentas politik. Sandi, demikian sapaan akrabnya, resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Peresmian Sandi sebagai anggota partai Ka’bah ditandai dengan pemberian kartu tanda anggota (KTA) dan jaket hijau kebesaran PPP, Rabu (14/6/2023).

"Pak Sandi mulai hari ini Insya Allah resmi menjadi anggota keluarga besar PPP," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Rabu.

Meski demikian, hingga kini Sandi belum diberi jabatan resmi di internal PPP. Jabatan untuknya baru akan dibahas dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP yang digelar 16-17 Juni 2023.

Baca juga: Menanti Efek Hoki Sandiaga Uno untuk PPP

Menengok ke belakang, sepak terjang Sandi di kancah politik terbilang gesit. Sebelum bergabung dengan PPP, dia lama berkiprah bersama Partai Gerindra.

Nama Sandi pun berkibar ketika menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, lantas melesat ke panggung Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, dan kini duduk di kursi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Berikut jejak politik Sandiaga.

Gabung Gerindra

Sebelum terjun ke politik, Sandi merupakan seorang pengusaha. Tahun 2015, pria kelahiran Rumbai, 28 Juni 1969 itu memutuskan menjajal peruntungan politiknya di bawah bendera Gerindra.

Sandi mengungkapkan, bergabungnya dia ke Gerindra merupakan permintaan langsung dari Prabowo Subianto, sang ketua umum partai. Tak hanya Prabowo, Sandi mengaku, kala itu dirinya mendapat banyak tawaran untuk bergabung ke partai politik.

"Waktu pembicaraan dengan Pak Prabowo di awal, waktu beliau selesai (Pilpres) 2014, ya tentunya kita berdiskusi. Pak Prabowo menyampaikan, 'Sandi bantu saya di Gerindra',” kisah Sandi dalam program Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (29/8/2018).

Baca juga: Sebelum Gabung PPP, Sandiaga Uno Konsul ke Jokowi dan Sungkem ke Ibunya

Mulanya, Sandi menolak tawaran Prabowo dan berdalih ingin tetap menjadi pengusaha. Namun, Prabowo terus membujuknya.

Prabowo bilang, Sandi punya kesempatan yang lebih luas untuk membantu masyarakat jika bergabung ke politik.

“Kalau kamu bisa bergabung di politik dampaknya bisa dirasakan jutaan, belasan juta, puluhan juta masyarakat yang diuntungkan. Saya tahu pasti kamu khawatir terhadap politik itu kotor, politik itu sangat memecah belah. Sementara di bisnis kan selalu bangun kolaborasi," cerita Sandi menirukan pesan Prabowo.

Tak menyerah, Prabowo kala itu bahkan menelepon Mien Uno, ibunda Sandiaga, untuk meminta izin “meminang” sang putra terjun ke politik. Rupanya, Mien Uno memberikan lampu hijau.

Berangkat dari restu keluarga itulah, Sandi akhirnya mantap menjajal politik dan bergabung bersama Partai Gerindra.

Baca juga: Sandiaga Uno Bantah Pilih Gabung PPP karena Gagal Dekati PKS

"Jadi ya singkat cerita itu saya resign dari dunia usaha, saya enggak mau usaha saya masuk dipolitisasi, saya mundur dan saya masuk di politik di tahun 2015," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com