Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ikrama Masloman
Strategic Manager KCI LSI

Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia

Anies Buntu! Siapa Beruntung?

Kompas.com - 08/06/2023, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ada pola reciprocal (timbal balik) seperti siapa yang menentukan cawapres, apa kompensasi pihak yang tidak dapat posisi cawapres dan lainnya.

Kita tahu cawapres itu, tidak hanya nama di kertas suara, namun memiliki efek ekor jas (dampak suara) terhadap partai politik.

Belum tuntasnya hal ini terlihat bagaimana partai pengusung masih cawe-cawe seleksi calon cawapres di luar kader partai pengusung, juga melakukan safari dan komunikasi politik dengan partai pengusung kandidat lain.

Buntu Anies, siapa beruntung?

Data LSI Mei 2023, memotret simulasi tanpa Anies Baswedan. Suara Anies Baswedan ternyata mengalir pada dua kandidat Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Namun irisan suara terbesar mengalir ke Prabowo Subianto. Jika dua kandidat ini bertarung, Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas 50,4 persen dan Ganjar Pranowo 43,2 persen. Prabowo unggul 7,2 persen atas Ganjar Pranowo.

Namun tim strategis Ganjar Pranowo pasti punya taktik untuk mengaet migrasi suara Anies Baswedan. Pasalnya, untuk menang tidak hanya dengan suara pemilih kandidat, namun harus masuk menarik pemilih lawan.

Apalagi Ganjar digadang punya kedekatan dengan kelompok Muslim di mana ia menantu dari seorang Kiai, sehingga ada yang menyebut Ganjar sebagai "Jokowi plus", karena selain personality juga punya pintu masuk kuat untuk sentimen Islam.

Walaupun hal itu tidak otomatis, tergambar kesulitan yang akan dihadapi. Ganjar Pranowo berada pada spektrum yang sangat berseberangan dengan Anies Baswedan.

Sedangkan posisi tengah yang ditempati Prabowo, adalah kemewahan tersendiri, karena dapat menjadi melting pot migrasi suara mereka yang di kiri atau kanan pertarungan pilpres ini.

Tentu delapan bulan tersisa apapun bisa terjadi. Namun menjaga posisi tengah ini telah diantisipasi oleh Prabowo Subianto.

Prabowo harus memastikan tidak terjadi kesalahan atau blunder apapun, sehingga dapat mempertahankan posisi, sehingga dapat menghapus penantian panjangnya dalam pertarungan pamungkas ini, sembari mengutip puisi Pablo Neruda “Kamu bisa memotong semua bunga yang ada, tapi kamu tidak bisa mencegah musim semi datang.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com