Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Sukarno dan Nasib Tatanan Dunia Barunya

Kompas.com - 06/06/2023, 15:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sudan yang dulu ia bantu meraih kemerdekaannya, kini terbakar api perang saudara. Setali tiga uang dengan Mesir, Libya, Suriah, Irak, dan Tunisia.

Ia juga bakal terpana melihat Putin menyerang Ukraina hanya karena sentimen yang diembuskan NATO (North Atlantic Treaty Organization). Bung Besar pun akan terkejut mengamati Amerika Serikat yang hari ini mulai terseok-seok di tubir zaman.

Menurut Yuval Noah Harari dalam Sapiens: Sejarah Ringkas Umat Manusia (2011), saat ini, dua ratus negara moderen makin banyak berbagi masalah yang sama.

Rudal balistik antarbenua dan bom atom tak kenal batas negara, dan tak ada negara yang bisa mencegah perang nuklir sendirian.

Perubahan iklim juga mengancam kemakmuran dan kelestarian umat manusia, dan tiada satu pemerintahan pun yang bisa sendirian menghentikan pemanasan global.

Tantangan lebih besar lagi diajukan oleh teknologi baru seperti rekayasa biologis dan kecerdasan buatan.

Teknologi-itu bahkan dapat digunakan untuk merekayasa tubuh dan akal budi kita, bukan hanya bisa digunakan untuk senjata dan kendaraan.

Teknologi bahkan dapat digunakan untuk menciptakan bentuk kehidupan yang sepenuhnya baru, dan mengubah jalur evolusi pada masa depan. Siapa yang akan memutuskan apa yang harus dilakukan dengan kemampun mencipta tingkat dewa serupa itu?

Tak mungkin manusia bisa menghadapi tantangan-tantangan ini tanpa kerja sama global. Kita lihat saja bagaimana kerja sama semacan itu diwujudkan.

Kerja sama global barangkali hanya bisa diwujudkan melalui bentrokan keras dan pendirian imperium penakluk baru, atau manusia dapat menemukan cara lebih damai untuk bersatu.

Selama 2.500 tahun sejak Koresh Agung, imperium demi imperium menjanjikan membangun tatanan politik universal demi kemaslahatan semua manusia.

Semuanya berdusta dan semuanya gagal. Tak ada imperium yang sungguh universal, maupun mengabdi demi kemaslahatan anak cucu manusia.

Britania Raya, Prancis, Amerika, Rusia, adalah imperium kiwari yang juga gagal mewujudkan dunia yang lebih tercerahkan. Akankah imperium masa depan bisa lebih baik dari para pendahulunya?

Meskipun beberapa gagasan dan cita-cita Sukarno belum terwujud secara penuh menyeluruh, warisan pemikirannya tetap memengaruhi pola pikir dan pandangan politik bangsa Indonesia dan masyarakat dunia—sampai sekarang.

Itulah kiranya yang mungkin bisa dijadikan lahan garapan bagi pemimpin Indonesia berikutnya, setelah Presiden Jokowi.

Sukarno bagi bangsa ini, serupa pohon yang akarnya tertancap kuat di pekarangan rumah, tapi buahnya tersebar ke segala penjuru mata angin.

Dirgahayu ke-122 untuk Putra Sang Fajar. Terimakasih berdaun-daun, telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah pergaulan mancanegara.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Aspri Wamenkumham dan Pengacara Turut Dicegah Bepergian ke Luar Negeri

Aspri Wamenkumham dan Pengacara Turut Dicegah Bepergian ke Luar Negeri

Nasional
TKN Prabowo-Gibran: 82,9 Juta Warga Baru Dapat Makan Siang-Susu Gratis pada 2029

TKN Prabowo-Gibran: 82,9 Juta Warga Baru Dapat Makan Siang-Susu Gratis pada 2029

Nasional
Bahlil: Pembangunan IKN Sudah Diatur UU, Siapa Pun Wajib Laksanakan

Bahlil: Pembangunan IKN Sudah Diatur UU, Siapa Pun Wajib Laksanakan

Nasional
Bawaslu Panggil 2 Kubu Apdesi Telusuri Dugaan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Bawaslu Panggil 2 Kubu Apdesi Telusuri Dugaan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Lewat Usul DPRD

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Lewat Usul DPRD

Nasional
PDI-P Yakin Ganjar-Mahfud Raup 60 Persen Suara di Kaltim

PDI-P Yakin Ganjar-Mahfud Raup 60 Persen Suara di Kaltim

Nasional
Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan Pengaruhi Hakim Agung Ubah Putusan

Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan Pengaruhi Hakim Agung Ubah Putusan

Nasional
Bawaslu Ingatkan Capres-Cawapres Tak Boleh Gunakan Lokasi CFD buat Kampanye Politik

Bawaslu Ingatkan Capres-Cawapres Tak Boleh Gunakan Lokasi CFD buat Kampanye Politik

Nasional
Wamenkumham Didesak Mundur karena Berstatus Tersangka Korupsi

Wamenkumham Didesak Mundur karena Berstatus Tersangka Korupsi

Nasional
Soal Polemik Debat Cawapres, Bawaslu: Mau Didampingi Capres Apa Tidak, Terserah…

Soal Polemik Debat Cawapres, Bawaslu: Mau Didampingi Capres Apa Tidak, Terserah…

Nasional
KPK Periksa Asisten Pribadi Wamenkumham dan Seorang Pengacara

KPK Periksa Asisten Pribadi Wamenkumham dan Seorang Pengacara

Nasional
Ingatkan Masyarakat, Cak Imin Sebut Bansos Kesepakatan Pemerintah dan DPR, Bukan dari Paslon Tertentu

Ingatkan Masyarakat, Cak Imin Sebut Bansos Kesepakatan Pemerintah dan DPR, Bukan dari Paslon Tertentu

Nasional
Moeldoko Sebut Agus Rahardjo Punya Motif Politik Ungkap Dugaan Intervensi Kasus E-KTP

Moeldoko Sebut Agus Rahardjo Punya Motif Politik Ungkap Dugaan Intervensi Kasus E-KTP

Nasional
Bahlil Ungkap Banyak Investor Mulai Ragukan IKN karena Ada Capres yang Kritik

Bahlil Ungkap Banyak Investor Mulai Ragukan IKN karena Ada Capres yang Kritik

Nasional
Soal Netralitas Pemilu, Polri: Kalau Ada Personel Tak Sesuai Ketentuan, Laporkan

Soal Netralitas Pemilu, Polri: Kalau Ada Personel Tak Sesuai Ketentuan, Laporkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com