Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Menunggu Kejutan PDI-P: Antara 2 PR Ganjar dan Cawe-cawe Jokowi

Kompas.com - 02/06/2023, 11:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Terkini, Presiden Jokowi gamblang menyatakan akan cawe-cawe untuk Pemilu Presiden 2024 di hadapan sejumlah pemimpin redaksi media nasional, Senin (29/5/2023).

Baca juga: Apa Arti Kata Cawe-cawe yang Sering Diucapkan Jokowi Jelang Pilpres?

Berjanji hanya akan menggunakan jalan politik, Jokowi berdalih cawe-cawe ini dia lakukan demi bangsa dan negara, menggunakan basis argumentasi posisi Indonesia di ranah ekonomi sebagai negara berpendapatan menengah (middle income). 

Baca juga: Jokowi Sebut Sikap Cawe-cawe demi Bangsa dan Negara

Menggunakan logika jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap), Indonesia menurut Jokowi punya kesempatan dalam 13 tahun mendatang untuk melompat ke level negara maju. Syaratnya, kata dia, pemimpin di dua periode setelah ini harus bernyali.

Baca di Kompas.id: Kesempatan Tak Datang Berkali-kali, untuk Kemajuan Bangsa Jokowi Akui Cawe-cawe

Namun, dalam hal perekonomian, patut dibaca juga bahwa biaya penyelenggaraan pemilu sebaiknya dihemat, mengingat saat ini bahkan perekonomian dunia pun tidak sedang baik-baik saja.

Kejutan PDI-P

Bila Jokowi saja punya kriteria dan cara untuk menyongsong Pemilu Presiden 2024, Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin partai yang mengusung Jokowi tentulah juga punya. Jam terbang Megawati berpolitik pun jelas lebih panjang dan lebih banyak aral pula.

Baca juga: Memahami Megawati Soekarnoputri...

Pertanyaannya, dari semua PR Ganjar dan pengakuan cawe-cawe Jokowi di atas, Megawati hendak memainkan kartu apa lagi?

Satu kartu yang patut diduga merupakan puncak strategi PDI-P untuk Pemilu Presiden 2024 adalah soal pendamping Ganjar. 

Bacaan yang dipakai Megawati soal ini pun patut diduga lebih dari gambaran publik. Konon kabar, kriteria itu sudah ada.

Yang menarik, aneka survei yang hilir mudik memenuhi ruang publik tak sampai memotret ke sana. Padahal—bila benar—"konon kabar" itu punya peluang seketika menambal PR Ganjar dan mengguncang ruang gerak kompetitor, siapa pun itu.

Baca juga di Kompas.id: Survei "Kompas", Persaingan Bakal Capres dan Cawapres Kian Sengit

Buat pengingat, Pemilu Presiden 2019 bisa menjadi contoh. Hingga saat terakhir, tak ada yang menyangka Ma'ruf Amin dipinang menjadi pendamping Jokowi untuk periode kedua. Terbukti, strategi itu menghasilkan kemenangan.

Laiknya pengusungan Ganjar yang diyakini mengguncang peta wacana koalisi yang sudah ada sebelum pengusungannya, tidak mustahil PDI-P menggunakan kartu bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar sebagai guncangan pamungkas menuju peta final Pemilu Presiden 2024.

Pertanyaannya, kapankah kartu as ini dikeluarkan PDI-P?

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com