Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

Pancasila, Titik Temu Kapitalisme dan Negara Kesejahteraan

Kompas.com - 01/06/2023, 14:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Setelah Perang Dunia II, bahkan banyak partai tengah-kanan di negara-negara Eropa mulai merangkul negara kesejahteraan, karena mereka menyadari bahwa memberikan keamanan kepada warga biasa sangat penting untuk mencapai stabilitas politik, terutama di tengah persaingan sistemik dari negara-negara blok Soviet.

Terlepas dari pemikiran Bismarck yang cenderung ke konservatif dan real politik, tetap penting melihat latar belakang perjuangan Bismarck dalam membangun sistem kesejahteraan di tengah banyak pertentangan dan kepentingan.

Pada masa itu, kapitalisme tengah mengalami perkembangan pesat, yang ditandai dengan pengaruh besar dari pemilik modal dan kepentingan kelompok elite.

Bismarck menyadari bahaya dari dominasi oligarki dan menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan kelompok elite.

Dalam konteks ini, kita dapat melihat kesamaan dengan kondisi yang kita hadapi saat ini di Indonesia, di mana sebagian rakyat masih jauh dari keadilan dan kesejahteraan.

Dengan kondisi tersebut, kita masih melihat relevansi Pancasila sebagai solusi yang tepat. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai salah satu pilar utamanya.

Nilai-nilai Pancasila yang mencakup keadilan sosial, persatuan, dan kesejahteraan bersama sejalan dengan semangat yang diusung oleh Bismarck dalam menciptakan sistem kesejahteraan.

Dalam konteks Indonesia, implementasi ekonomi Pancasila dapat menjadi jalan untuk mengatasi ketimpangan sosial dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Diperlukan kerja keras dan kesadaran kolektif. Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan yang diambilnya mendukung kesejahteraan rakyat secara luas, bukan hanya kepentingan kelompok tertentu.

Selain itu, partisipasi aktif dari masyarakat juga penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kesejahteraan bersama. Ini melibatkan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan perlindungan sosial.

Melalui perjalanan Bismarck dalam menciptakan sistem kesejahteraan, kita dapat melihat bahwa kapitalisme tidak harus mengarah pada oligarki dan ketidakadilan sosial.

Pancasila sebagai titik temu antara kapitalisme, oligarki, dan negara kesejahteraan memberikan landasan yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan yang inklusif dan adil.

Dengan mengambil inspirasi dari perjuangan Bismarck dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan ekonomi, kita dapat memperbaiki ketimpangan sosial dan mengarah pada masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Dalam membangun negara kesejahteraan, penting untuk mengingat bahwa tidak ada solusi instan. Dibutuhkan komitmen, kerjasama, dan transformasi yang berkelanjutan.

Namun, dengan mengambil pelajaran dari sejarah dan mengadopsi nilai-nilai Pancasila, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk semua rakyat Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besok, Dewas KPK Panggil Firli Lagi Terkait Dugaan Pelanggaran Etik Memeras SYL

Besok, Dewas KPK Panggil Firli Lagi Terkait Dugaan Pelanggaran Etik Memeras SYL

Nasional
Ditanya Video Dirinya Dukung Prabowo-Gibran, Abuya Muhtadi: Jangan Didengarlah

Ditanya Video Dirinya Dukung Prabowo-Gibran, Abuya Muhtadi: Jangan Didengarlah

Nasional
Duduk Perkara Debat Cawapres Didampingi Capres: Dirancang KPU, Disetujui 2 Timses

Duduk Perkara Debat Cawapres Didampingi Capres: Dirancang KPU, Disetujui 2 Timses

Nasional
Hari Ini, Prabowo Bertugas sebagai Menhan, Gibran Ambil Cuti Kampanye ke Tangerang

Hari Ini, Prabowo Bertugas sebagai Menhan, Gibran Ambil Cuti Kampanye ke Tangerang

Nasional
AHY: Prabowo Memperhatikan Rakyat Kecil, Tidak Pernah Berada di Menara Gading

AHY: Prabowo Memperhatikan Rakyat Kecil, Tidak Pernah Berada di Menara Gading

Nasional
Eks Menkes Terawan Kenang Jasa Doni Monardo Saat Pandemi: Beliau 'Team Work' yang Baik

Eks Menkes Terawan Kenang Jasa Doni Monardo Saat Pandemi: Beliau "Team Work" yang Baik

Nasional
Hari Ini, Anies ke Karawang dan Cak Imin Fokus Kampanye di Padang

Hari Ini, Anies ke Karawang dan Cak Imin Fokus Kampanye di Padang

Nasional
Mungkinkah Jokowi Melindungi Setya Novanto?

Mungkinkah Jokowi Melindungi Setya Novanto?

Nasional
[GELITIK NASIONAL] Kampanye Pekan Perdana dan Deretan Janji Para Capres

[GELITIK NASIONAL] Kampanye Pekan Perdana dan Deretan Janji Para Capres

Nasional
Doni Monardo Meninggal, Andika Perkasa: Kami Kehilangan Salah Satu Perwira Tinggi Terbaik

Doni Monardo Meninggal, Andika Perkasa: Kami Kehilangan Salah Satu Perwira Tinggi Terbaik

Nasional
Ganjar Lanjut Kampanye ke Sulawesi Tengah, Mahfud Sambangi Ponpes di Bekasi

Ganjar Lanjut Kampanye ke Sulawesi Tengah, Mahfud Sambangi Ponpes di Bekasi

Nasional
Dukung Ganjar-Mahfud, Abuya Muhtadi: NKRI Diperkuat, Jangan Ada Cekcok karena Semua Butuh Makan

Dukung Ganjar-Mahfud, Abuya Muhtadi: NKRI Diperkuat, Jangan Ada Cekcok karena Semua Butuh Makan

Nasional
Saling Tuding Kubu Anies-Imin Vs Prabowo-Gibran soal Debat Cawapres

Saling Tuding Kubu Anies-Imin Vs Prabowo-Gibran soal Debat Cawapres

Nasional
Abuya Muhtadi Dukung Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid: Kami Optimistis Raih Banyak Suara di Banten

Abuya Muhtadi Dukung Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid: Kami Optimistis Raih Banyak Suara di Banten

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Akan Pensiun jika Kalah Lagi | Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia

[POPULER NASIONAL] Prabowo Akan Pensiun jika Kalah Lagi | Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com