Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Pancasila Landasan Kokoh Menuju Kesejahteraan

Kompas.com - 01/06/2023, 12:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Terkait Pancasila dan nilai-nilai sila kesatu, program dan proses pembangunan seharusnya membuat warga bangsa memiliki kepercayaan dan ketakwaan yang lebih baik kepada Tuhan.

Namun, dalam kenyataan, kita masih menemukan ada oknum pejabat dan kelompok masyarakat yang menghalang-halangi pembangunan rumah ibadat kelompok umat beragama tertentu.

Bahkan, tak jarang terjadi, ada yang melakukan penistaan agama, menebar ujaran kebencian kepada umat yang berbeda agama sehingga menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan dalam kehidupan bermasyarakat.

Berkenaan dengan sila kedua, kita juga masih menemukan ada banyak kasus di mana sesama warga bangsa Indonesia tidak menghargai orang lain; tidak memberikan hak orang lain; tidak menghormati hak orang lain; dan tidak membantu orang yang sedang kesusahan atau membutuhkan bantuan.

Di sektor pemerintahan, masih sering ditemukan oknum pejabat yang mengambil hak rakyat dengan melakukan korupsi.

Di sektor swasta, masih umum terjadi pihak perusahaan berlaku semena-mena terhadap karyawan dengan memberi gaji kecil, menerapkan jam kerja di luar ketentuan, dan melakukan PHK secara spihak.

Terkait sila ketiga, masih banyak terjadi program pembangunan di daerah yang disusun berdasarkan keinginan prbadi dan kepentingan golongan/partai dari pejabat pemerintah.

Banyak proyek pembangunan yang mengabaikan kepentingan bersama, atau sebaliknya mengabaikan semangat gotong royong.

Sering pula terjadi, proses pembebasan lahan untuk proyek pembangunan infrastruktur bandara, perumahan, bendungan/waduk dilakukan dengan cara mengadu domba sehingga menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.

Terkait sila keempat, kita juga masih sering menemukan bahwa kebijakan/keputusan mengenai suatu program pembangunan di pemerintahan, terutama di level pemerintahan kabupaten-kota dilakukan tidak melalui musyarawarah untuk mufakat.

Banyak pula proyek pembangunan yang diamanatkan ke para kontraktor tidak melalui prosedur tender yang transparan, melalui kekuatan lobi dan suap.

Akibatnya, tak sedikit proyek dikerjakan dengan mutu yang rendah, bahkan ada yang mangkrak.

Berkenaaan dengan sila kelima, kita juga menyaksikan bahwa prinsip-prinsip good governance seperti kejujuran, keadilan, akuntabilitas dan tanggun jawab sosial belum sepenuhnya dijadikan landasan dalam melaksanakan pembangunan.

Banyak anggaran proyek pembangunan yang sengaja digelembungkan dan ditilep.
Tak jarang terjadi proyek pembangunan yang dikerjakan dengan menabrak kearifan lokal, merusakkan situs-situs sejarah dan budaya.

Tak jarang pula terjadi, penggunaan dana proyek pembangunan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com