Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Pancasila Landasan Kokoh Menuju Kesejahteraan

Kompas.com - 01/06/2023, 12:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bahkan, tak sedikit proyek pembangunan yang dilakukan sambil merusak lingkungan hidup. Akibatnya masyarakat hidup dengan udara, laut dan sumber air yang tercemar, dan selalu dihantui bencana banjir dan tanah longsor.

Sejarah mencatat bahwa pembangunan ekonomi yang tidak dilandasi Pancasila menimbulkan masalah seperti keributan, kerusuhan, bahkan konflik.

Sejak meraih kemerdekaan 77 tahun lebih, Indonesia mengalami paling sedikit 17 kali konflik besar yang menelan banyak korban jiwa dan harta benda, seperti Peristiwa Madiun (1948), DI/TII (1948), RMS (1950), Permesta (1957), PKI (1965), Aceh (1977, 1989 dan 1998), Situbondo (1996).

Kemudian Kerusuhan di Jakarta (Mei 1998), Timor Timur (1999), Maluku dan Maluku Utara (1999-2002), Sampit (2001), Poso (1998-2022), Sumbawa Besar (2013), Pengusiran Mahasiswa Papua di Yogyakarta (Juli 2016), FPI vs GMBI di Jawa Barat (2017), dan KKB di Papula (2021-sekarang).

Butuh kemauan dan keteladanan

Tentu saja, sebagai negara dan bangsa yang besar, kita tak boleh tenggelam dalam kelamnya sejarah masa lalu.

Kita juga tak boleh membiarkan sikap ceroboh sekelompok elite pejabat pemerintah, segelintir pelaku usaha swasta dan sekelompok masyarakat yang tak mau menjadikan Pancasila sebagai landasan kegiatan pembangunan dengan tujuan meraup keuntungan bagi diri, kelompok atau golongannya sendiri.

Sebaliknya, untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara: mewujudkan kesejateraan, kita memerlukan kehadiran para pemimpin di berbagai sektor kehidupan yang memiliki tekad atau kemauan kuat untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila, sebagai landasan pembangunan.

Kita membutuhkan para pemimpin yang tidak berbicara, tetapi menjadi teladan dalam menghidupi nilai-nilai Pancasila. Kita juga membutuhkan agar pemerintah pusat membuat kebijakan dan program pembangunan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Berkenaan dengan itu tentu saja kita bersyukur bahwa dalam era Presiden Joko Widodo, pemerintah pusat membuat arah kebijakan fiskal yang difokuskan pada kesejateraan rakyat melalui penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), percepatan pembangunan infrastruktur, penguatan reformasi birokrasi, revitalisasi industri, dan pembangunan ekonomi hijau (Bdk. emedia.dpr.go.id).

Kita berharap pemerintah daerah merespons positif dan menindaklajuti kebijakan tersebut pada tingkat daerah.

Di sisi lain, kita juga memerlukan agar para pelaku usaha dan pemimpin perusahaan, baik BUMN/BUMD maupun di sektor swasta memperlakukan karyawannya dengan adil, dengan memberlakukan beban dan waktu kerja serta memberikan upah sesuai standar yang berlaku.

Akhirnya, kita juga memerlukan para pemimpin masyarakat (para tokoh adat dan alim ulama) yang memberikan inspirasi, motivasi, teladan dalam membangun kerukunan, dan mengembangkan kerja sama untuk memajukan kesejateraan sosial.

Apabila semua pemimpin dari segala sektor kehidupan tampil sebagai teladan dalam menghidupan Pancasila sebagai fondasi yang kokoh bagi kegiatan pembangunan, maka tak mustahil seluruh warga bangsa akan tergerak untuk melakukan hal yang sama.

Dengan demikian, semua kita memiliki harapan yang lebih kuat, bahwa kebijakan dan kegiatan pembangunan akan mampu mengangkat tingkat kesejahteraan seluruh warga bangsa Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com