Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Zikri
Mahasiswa

Mahasiswa Magister Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia

Lemahnya Pengendalian Rokok, Rawan Ketahanan Makanan Pokok

Kompas.com - 29/05/2023, 06:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, kekhawatiran ini sebenarnya tidak didukung oleh kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy). Justru, banyak penelitian ilmiah baru-baru ini telah membuktikan hal sebaliknya.

Studi terbaru pada 2022 oleh Ahsan dkk, mengungkap fakta bahwa negara-negara yang telah meratifikasi FCTC, seperti Brasil, Bangladesh, dan Pakistan, tidak mengalami pengaruh signifikan terhadap pendapatan per kapita.

Selain itu, meskipun Tiongkok menjadi pasar rokok terbesar di dunia, ratifikasi FCTC dianggap memiliki dampak yang kecil pada indikator ekonomi makro.

Justifikasi yang diberikan oleh industri rokok terhadap dampak ekonomi dianggap terlalu berlebihan, terutama dalam hal kesejahteraan petani lokal.

Konsumsi rokok dinilai masih didominasi oleh impor daripada produk lokal, sehingga klaim industri rokok mengenai manfaat ekonomi diragukan.

Penelitian oleh Ahsan, dkk (2020) yang membandingkan proporsi impor dan produksi lokal antara Indonesia dengan empat negara lain menunjukkan peningkatan volume impor rokok di Indonesia yang mencapai empat kali lipat, sementara produksi lokalnya menurun periode 1990-2016.

Dengan demikian, manufaktur rokok lokal semakin bergantung pada impor, yang mencakup 83 persen total konsumsi dalam negeri.

Sebaliknya, empat negara lain seperti Mozambik, Pakistan, Zimbabwe, dan Bangladesh, yang telah meratifikasi FCTC, memiliki jumlah ekspor tembakau yang lebih besar.

Selain itu, fakta yang tidak bisa diabaikan adalah prospek biaya untuk menanam tembakau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman lain.

Survei yang dilakukan oleh Tobacconomics dari University of Illinois di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat menunjukkan bahwa biaya input per hektar untuk menanam tembakau mencapai lebih dari Rp 5.700.000, sedangkan tanaman lain hanya sekitar Rp 921.000.

Hal ini juga mempertimbangkan luas lahan yang dibutuhkan untuk menanam tembakau yang lebih besar. Survei yang sama menunjukkan bahwa penghasilan tahunan petani nontembakau lebih tinggi daripada petani tembakau, dengan selisih lebih dari dua juta rupiah.

Dampak yang nyata adalah petani tembakau lokal akan kehilangan kesempatan untuk beralih ke kegiatan ekonomi lain yang lebih menguntungkan, termasuk melakukan budi daya tanaman pangan.

Dengan ratifikasi FCTC, permintaan rokok akan menurun sehingga petani tembakau lokal dapat memproduksi berbagai produk tembakau selain rokok dan menggunakan sebagian lahan mereka untuk menanam komoditas lain, terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional yang lebih terjangkau dan berkualitas.

Dilema kenaikan bea cukai impor rokok tembakau dan ketahanan pangan

Dalam rangka mengatasi banjirnya impor rokok tembakau di Indonesia, pemerintah telah menerapkan kenaikan harga bea cukai sesuai dengan kategori golongan pada Januari 2023, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 109/Pmk.010/2022.

Peraturan ini menetapkan peningkatan rata-rata sebesar 10 persen, yang lebih rendah daripada tahun sebelumnya yang mencapai rata-rata 12 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com