Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2023, 16:57 WIB
Reni Susanti

Penulis

MADINAH, KOMPAS.com - Kepala Seksi Layanan Konsumsi Daerah Kerja (Daker) Madinah Suviyanto mengatakan, makanan yang dipersiapkan untuk jemaah haji Indonesia di Madinah mencapai 5,7 juta boks.

"Untuk gelombang pertama, ada 2,6 juta boks, dengan perhitungan 98.000 jemaah dikali 9 hari dikali 3 kali makan," ujar Suviyanto saat mengunjungi dapur katering di Madinah, Sabtu (27/5/2023).

Sedangkan gelombang kedua, jumlah makanan yang disediakan mencapai 2,8 juta boks karena jumlah jemaah mencapai 114.000 orang.

Baca juga: Gantikan Ayah untuk Temani Ibu ke Tanah Suci, Satrio Jadi Jemaah Haji Termuda Ponorogo

Dengan demikian, total kebutuhan konsumsi jemaah haji di Madinah mencapai 5,7 juta boks.

Makanan tersebut akan didistribusikan pada jam-jam tertentu. Untuk sarapan maksimal didistribusikan pukul 5-7, makan siang pukul 12-14, dan makan malam pukul 17-19 WAS.

Suviyanto menambahkan, jemaah haji yang sudah mendapatkan makanan untuk segera mengonsumsinya. Jangan sampai melewati batas waktu yang tertera di dalam kemasan.

"Untuk sarapan jangan dikonsumsi lebih dari jam 9, makan siang jam 4 sore, dan makan malam maksimal jam 9," ucap dia.

Baca juga: Nelangsa Jemaah Haji Kloter Empat Asal Kabupaten Bogor: Pesawat Delay dan Tak Diberi Makan dari Siang sampai Malam

Menu makanan

Makanan tahun ini, sambung Supriyanto, akan memanjakan lidah jemaah haji Indonesia. Sebab, menu yang dipilih merupakan makanan nusantara yang sudah akrab dengan lidah orang Indonesia.

Seperti nasi kuning, nasi uduk, oreg tempe, ayam woku, tumis jamur, dan lainnya. Untuk menjaga cita rasa dan kandungan gizi di dalamnya, di setiap dapur terdapat satu chef Indonesia.

Begitu pun di PPIH, ditempatkan 2 chef Indonesia. Mereka akan menjadi tester untuk menjamin cita rasa masakan Indonesia.

Apalagi bahan yang digunakan sengaja dikirim dari Tanah Air, seperti bumbu-bumbuan kayu manis, garam, gula, dan minyak goreng.

"Tapi untuk bahan baku seperti beras, ikan, belum dari Indonesia. Mudah-mudahan tahun depan bisa dikirim dari Indonesia," ungkap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com