“Kita perlu terus berupaya meningkatkan akses bagi UMKM terhadap finansial, teknologi dan infrastruktur digital, serta memperjuangkan perdagangan yang inklusif dan menguntungkan bagi semua pihak,” katanya.
Selain itu, lanjut Zulkifli, transformasi digital rantai pasok di kawasan Asia-Pasifik harus menjadi jembatan bagi kesenjangan digital.
Langkah-langkah tersebut, kata dia, dapat ditempuh melalui peningkatan kapasitas, mendukung ketahanan, dan menghormati kebijakan domestik masing- masing ekonomi.
Pada penutupan rangkaian sidang MRT APEC, para Mendag APEC hanya menyepakati pernyataan Ketua Pertemuan APEC (APEC Chair’s Statement) sebagai hasil pertemuan.
Baca juga: APEC (Asia Pacific Economic Cooperation): Sejarah, Tujuan, dan Anggotanya
Terdapat sejumlah poin yang dicatat dalam APEC Chair’s Statement, di antaranya menyinggung isu terkait dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral, keberlanjutan dan lingkungan, serta upaya perwujudan Area Perdagangan Bebas Asia Pasifik (FTAAP).
Zulkifli berharap, pertemuan tersebut dapat menghasilkan kesepakatan bersama Menteri Perdagangan APEC 2023.
Dari pertemuan tersebut, kata dia, akan dapat memberikan kontribusi terkait langkah-langkah yang akan ditempuh APEC untuk memperkuat kawasan.
Sebagai informasi, rangkaian pertemuan APEC MRT berlangsung pada 25 Mei 2023 sampai 26 Mei 2023 di Detroit, Michigan, AS.
Dalam pertemuan tersebut, dihadiri juga Perwakilan Dagang AS Duta Besar Katherine Tai yang juga sebagai Ketua APEC MRT, Direktur Jenderal (Dirjen) WTO Ngozi Okonjo-Iweala, para Mendag APEC, APEC-Business Advisory Council (ABAC), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Pacific Economic Cooperation Council (PECC), dan Pacific Islands Forum (PIF).
Baca juga: Latar Belakang Terbentuknya APEC
APEC adalah forum kerja sama 21 ekonomi di lingkar Samudra Pasifik. Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik.
Ekonomi anggota APEC terdiri atas AS, Australia, Brunei Darussalam, Chile, Filipina, Hongkong, Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan (Korsel), Malaysia, Meksiko, Peru, Papua Nugini, Tiongkok, Rusia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Kerja sama APEC bersifat nonpolitis dan semua keputusan yang dihasilkan berdasar pada konsensus anggotanya dan bersifat tidak mengikat (non-binding).
Adapun total perdagangan Indonesia dengan ekonomi APEC pada 2022 sebesar USD 395,3 miliar dollar AS atau meningkat dibandingkan 2021 yang hanya sebesar 323,2 miliar dollar AS.
Baca juga: Hasil Pemantauan Komnas HAM, NTT Sangat Darurat Perdagangan Orang
Adapun nilai ekspor Indonesia ke negara-negara APEC pada 2022 senilai 212,5 miliar dollar AS dan impornya senilai 182, 8 miliar dollar AS.
Dengan demikian, perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota APEC memberikan surplus sebesar 29,7 miliar dollar AS. Produk utama ekspor Indonesia, yaitu bahan bakar mineral, besi dan baja, lemak hewani atau nabati, dan mesin listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.