Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mazkur, Tersesat di Masjid Nabawi dan Terselamatkan Gelang Haji

Kompas.com - 25/05/2023, 17:37 WIB
Reni Susanti

Penulis

KOMPAS.com - Tangan Mazkur bin Main memegang kepala. Ia menceritakan kebingungannya, kenapa tiba-tiba ada di Madinah Al Munawarah.

Seingatnya, ia berada di Jakarta. Ia kemudian berkeliling. Setelah sadar, ternyata dia ada di di Masjid Nabawi, Madinah. Ia lupa arah pulang ke hotel di Madinah.

Mazkur bin Main tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi Jakarta–Pondok Gede (JKG 1).

Baca juga: Cerita Nenek Isnatin Calon Haji Usia 94 Tahun Asal Pacitan, Sudah Daftar sejak Tahun 2014

Dia bersama 389 jemaah DKI Jakarta lainnya, tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Rabu (24/5/2023), pukul 06.30 waktu Arab Saudi (WAS).

Dari bandara, jemaah JKG 01 ini di antar sampai hotel di Madinah pada sekitar pukul 08.00 WAS.

Setelah istirahat sejenak, Mazkur belum percaya sudah sampai di Tanah Suci. Dia merasa masih di Tanah Air dan ingin mencari keluarganya.

Baca juga: Gelang Identitas dan Sandal Jadi Benda Wajib Jemaah Haji Indonesia di Masjid Nabawi

Ia pun keluar dari hotel yang berada di antara gedung-gedung tinggi sekitar kompleks Masjid Nabawi.

"Saya ingat semalam itu naik pesawat, abis itu blas (ga ingat)," ungkap Mazkur kepada petugas yang menemaninya.

Dalam kebingungannya di Masjid Nabawi, ia terlihat bingung dan bertemu dengan petugas haji. Petugas lalu mengidentifikasi Mazkur lewat gelang identitas yang dikenakan jamaah tersebut.

Dalam gelang itu, terdapat sejumlah informasi, mulai dari nomor paspor, asal embarkasi, hingga keterangan kloter.

Dari gelang identitas, diketahui bahwa Mazkur tergabung dalam kloter JKG 01. Petugas lalu mengecek lokasi hotel JKG 01 dan diketahui kalau itu adalah Hotel Grand Plaza Badr Al Maqam yang terletak di Sektor 1.

Petugas selanjutnya mengantar Mazkur bin Main ke hotelnya hingga bertemu petugas lainnya. Mazkur pun bisa kembali ke kelompoknya.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid mengatakan, pengalaman Maskur, mengajarkan betapa pentingnya jemaah mengenakan gelang identitas.

Subhan menjelaskan, gelang identitas jemaah haji itu dibagikan saat akan masuk asrama haji.

Gelang identitas jemaah ini terbuat dari logam yang bisa bertahan dalam kondisi apapun. Bahkan tahan saat terbakar api.

"Gelang itu bukan asesoris, tapi menjadi bagian dari identitas diri," ucap dia.

Di dalamnya, tercakup info nomor paspor dan kloter yang bisa mengidentifikasi asal jemaah dan juga hotel tempat tinggalnya, baik di Madinah maupun Makkah.

Sebagai identitas, saat seseorang menemukan gelang itu, baik dengan orangnya maupun tidak, bisa diidentifikasi pemiliknya dan daerah asalnya.

“Dan ini terbukti pada kejadian tahun 2015, saat peristiwa Mina dan kecelakaan crane, kita temukan orangnya dalam keadaan meninggal, dan bisa diidentifikasi melalui gelangnya,” sebut Subhan.

Pernah juga, tahun 2012, ada jemaah haji Indonesia terpisah dari rombongannya dan ternyata ditemukan di gunung Uhud dalam keadaan meninggal.

Saat itu sudah sulit diidentifikasi jasadnya. Gelang yang dikenakannya menjadi petunjuk sehingga diketahui indentitasnya.

“Maka, gelang itu mohon jangan ditukar dan ditinggalkan. Kenakan gelang tersebut dengan kenceng supaya tidak lepas dari tangan selama di Tanah Suci,” pesannya.

“Mohon jangan ditukar selama masih di Tanah Suci. Sebab ada data pribadi. Sehingga jangan diberikan kepada orang lain dan jangan ditukar. Gelang ini juga bisa jadi kenang-kenangan seumur hidup,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com