Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Parpol Prioritaskan Artis Jadi Bacaleg, Populi Center Sebut Harusnya Dilihat dari Kapasitas

Kompas.com - 25/05/2023, 06:09 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Senior Populi Center Usep Saepul Ahyar mengkritik pola rekrutmen bakal calon legislatif (bacaleg) di partai politik (parpol) yang dinilai memprioritaskan artis.

Ia mengatakan, semestinya partai politik bisa menyaring bacaleg mereka dari kapasitas dan bukan popularitas semata.

Pasalnya, para caleg ini nantinya akan menduduki jabatan publik yang akan menentukan kebijakan negara di masa depan.

"Karena ini urusan publik, bukan urusan pribadi. Dia akan menjabat di jabatan publik dan dia akan mengurusi urusan piblik dan kemudian kita diperintah-perintah oleh mereka itu," kata Usep dalam acara diskusi daring, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Anomali, Caleg dari Kalangan Artis Justru Berkurang Tahun 2024

"Misalnya, Aldi Taher jadi, kita kan diperintah-perintah. Artinya, mereka juga membuat kebijakan yang akan mengikat pada kita juga, makanya proses (seleksi caleg) itu harus terbuka dan demokratis, tidak bisa hanya diujung saja," ujarnya lagi.

Menurut Usep, partai politik harus serius menyaring bacaleg agar masyarakat bisa memilih dengan lebih baik.

Saat ini, kata Usep, banyak pilihan caleg yang dinilai tidak memiliki kapasitas sebagai seorang legislatif karena partai politik yang merekrut hanya untuk kepentingan elektoral saja.

"Setelah diplih parpol, kemudian diserahkan pada kita untuk memilih mana yang. Mending parpol memberikan pilihan yang baik, tapi kan persoalannya kalau buruk semua gimana? Kalau tidak memilih tidak dianggap kita sebagai protes," kata Usep.

Baca juga: Artis dalam Politik, Membedah Tren Politainment

Usep mengatakan, tidak mempermasalahkan artis sebagai seorang caleg. Sebag, hak untuk dipilih adalah hak warga negara dalam Pemilu.

Ia hanya mengkritik cara parpol melakukan rekrutmen caleg yang dinilai tidak memiliki kejelasan tujuan selain menang dalam Pemilu.

"Yang punya popularitas ini yang kemudian sangat diutamakan, kesannya akhirnya begitu," ujar Usep.

Sebelumnya, Usep mengatakan, bacaleg dari kalangan artis untuk Pemilu 2024 tak sebanyak tahun sebelumnya.

Usep mencatat, terjadi penurunan drastis jumlah artis yang dijadikan bacaleg.

Untuk tahun 2024, kata dia, ada 50 artis yang mendaftar.

Sementara itu, pada Pemilu 2019, ada 116 artis yang didaftarkan menjadi bacaleg. Tetapi, hanya 12 persen yang terpilih.

Baca juga: Anomali, Caleg dari Kalangan Artis Justru Berkurang Tahun 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com