Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Prabowo Sosok Kandidat Capres Paling Populer

Kompas.com - 24/05/2023, 09:11 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, Prabowo Subianto merupakan kandidat calon presiden yang sosoknya paling populer di mata publik.

Berdasarkan hasil survei, tingkat popularitas atau ketahuan publik akan sosok Prabowo berada di angka 94 persen, mengungguli Anies Baswedan 85 persen, dan Ganjar Pranowo (79 persen).

"Kalau dilihat dari popularitas, memang saat ini Prabowo berada di puncak popularitas. Artinya dia dikenal oleh 94 persen responden yang kami wawancarai," kata peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, dikutip dari Kompas.id, Rabu (24/5/2023).

Namun, Bambang mengingatkan bahwa tingkat popularitas itu tidak berbanding lurus dengan angka elektabilitas atau keterpilihan untuk menjadi seorang presiden.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Tertinggi di Generasi Z

Bambang mencontohkan, popularitas Anies yang lebih tinggi dari Ganjar nyatanya tidak membuat elektabilitas Anies melebihi Ganjar.

Berdasarkan survei ini, elektabilitas Prabowo berada di angka 24,5 persen, diikuti oleh Ganjar 22,8 persen, dan Anies 13,6 persen.

"Jadi, dengan kata lain, orang tahu tetapi belum tentu memilih sosok itu," kata Bambang.

Survei Litbang Kompas Mei 2023 yang memperlihatkan tingkat kepopuleran dan kesukaan tokoh terhadap tiga bakal capres, yakni Prabowo, Ganjar, dan AniesTangkapan Layar Kompas.id Survei Litbang Kompas Mei 2023 yang memperlihatkan tingkat kepopuleran dan kesukaan tokoh terhadap tiga bakal capres, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies

Di sisi lain, hasil survei mengenai popularitas tokoh ini juga dapat dimaknai bahwa para kandidat masih punya potensi untuk mengembangkan elektabilitas mereka.

"Kayak misalnya Anies sebetulnya tingkat popularitasnya tinggi, kenapa dia hanya mendapatkan sekitar 13 persen? Artinya potensi ini bisa dimanfaatkan menjadi elektabilitas," ujar Bambang.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 4 Kandidat Cawapres Teratas yang Dinilai Cocok Duet dengan Prabowo

Hal serupa juga dialami Ganjar. Elektabilitasnya dapat melompat lebih tinggi lagi apabila semakin populer di mata masyarakat.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Geser Ganjar, Prabowo Kembali ke Puncak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com