Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ignatius B Prasetyo

A Masterless Samurai

ChatGPT dan Pak Menteri

Kompas.com - 23/05/2023, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saya tidak pandai untuk menebak, apalagi berargumentasi tentang siapa yang pantas menduduki kursi Menkominfo selanjutnya.

Sehingga, saya akan bertanya saja kepada ChatGPT, agar dia bisa memberikan informasi tentang siapa yang layak.

Akan tetapi, setelah menanyakan dengan tiga bahasa (Indonesia, Jepang dan Inggris), sayangnya saya tidak bisa mendapatkan jawaban. Alasannya, ChatGPT menyatakan bahwa dia tidak mempuyai data tentang perpolitikan di Indonesia setelah September 2021.

Kemudian saya mengubah pertanyaan, apa kriteria untuk bisa menduduki jabatan Menkominfo. Ternyata saya mendapatkan jawaban masuk akal. Ada dua kategori yang layak diketahui, sehingga saya tuliskan di sini untuk diketahui.

Pertama, pengalaman di bidang komunikasi dan teknologi informasi. Alasannya, dengan pengalaman, maka orang tersebut memiliki pemahaman, baik tentang dinamika di dunia komunikasi dan informasi, sekaligus siap untuk menghadapi tantangan zaman.

Kedua, kepatutan etika dan integritas. Integritas tinggi dan kepatutan etika adalah faktor penting dalam menjalankan jabatan publik, termasuk sebagai seorang Menkominfo.

Anda boleh saja setuju, maupun menolak jawaban ChatGPT mengenai kriteria menjadi Menkominfo. Bagi saya, yang terpenting bukan "siapa" Menkominfonya, tetapi apa dan bagaimana sosok yang nantinya menjadi Menkominfo itu, menyikapi perkembangan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi.

Tantangan teknologi pada masa datang amat banyak. Untuk menyebutkan beberapa teknologi yang perlu dicermati kalau kita berbicara tentang teknologi nirkabel misalnya 5G dan 6G.

Ada juga New IP yang sedang dipromosikan oleh Tiongkok untuk menggantikan protokol internet saat ini. Jangan lupa juga AI, lalu singularity yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2045 (bersamaan dengan seabad Indonesia merdeka).

Saya hanya berharap, agar Pak/Bu menteri kominfo baru bisa mewujudkan visi Kemenkominfo, sesuai dengan yang tertulis di lamannya. Yaitu "Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com