Saya tidak pandai untuk menebak, apalagi berargumentasi tentang siapa yang pantas menduduki kursi Menkominfo selanjutnya.
Sehingga, saya akan bertanya saja kepada ChatGPT, agar dia bisa memberikan informasi tentang siapa yang layak.
Akan tetapi, setelah menanyakan dengan tiga bahasa (Indonesia, Jepang dan Inggris), sayangnya saya tidak bisa mendapatkan jawaban. Alasannya, ChatGPT menyatakan bahwa dia tidak mempuyai data tentang perpolitikan di Indonesia setelah September 2021.
Kemudian saya mengubah pertanyaan, apa kriteria untuk bisa menduduki jabatan Menkominfo. Ternyata saya mendapatkan jawaban masuk akal. Ada dua kategori yang layak diketahui, sehingga saya tuliskan di sini untuk diketahui.
Pertama, pengalaman di bidang komunikasi dan teknologi informasi. Alasannya, dengan pengalaman, maka orang tersebut memiliki pemahaman, baik tentang dinamika di dunia komunikasi dan informasi, sekaligus siap untuk menghadapi tantangan zaman.
Kedua, kepatutan etika dan integritas. Integritas tinggi dan kepatutan etika adalah faktor penting dalam menjalankan jabatan publik, termasuk sebagai seorang Menkominfo.
Anda boleh saja setuju, maupun menolak jawaban ChatGPT mengenai kriteria menjadi Menkominfo. Bagi saya, yang terpenting bukan "siapa" Menkominfonya, tetapi apa dan bagaimana sosok yang nantinya menjadi Menkominfo itu, menyikapi perkembangan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi.
Tantangan teknologi pada masa datang amat banyak. Untuk menyebutkan beberapa teknologi yang perlu dicermati kalau kita berbicara tentang teknologi nirkabel misalnya 5G dan 6G.
Ada juga New IP yang sedang dipromosikan oleh Tiongkok untuk menggantikan protokol internet saat ini. Jangan lupa juga AI, lalu singularity yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2045 (bersamaan dengan seabad Indonesia merdeka).
Saya hanya berharap, agar Pak/Bu menteri kominfo baru bisa mewujudkan visi Kemenkominfo, sesuai dengan yang tertulis di lamannya. Yaitu "Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.