Mungkin nanti ada komentar, penyediaan koneksi internet sampai daerah terpencil adalah salah satu upaya untuk mengurangi digital devide.
Kalau ini masalahnya, jangankan di daerah terpencil. Di kota besar termasuk daerah sekeliling dan di daerah yang tidak tergolong 3T pun, digital devide masih terjadi.
Kedua, saya tertarik untuk mengetahui bagaimana nantinya orang menikmati akses internet tersebut. Apakah orang di sekitar BTS (atau orang yang berada di daerah terjangkau sinyal) bisa gratis menikmati akses 4G? Alias tidak perlu membayar pulsa?
Bagaimana dengan gawainya? Apakah ada juga pembagian gawai gratis? Mengingat gawai dengan kemampuan akses 4G (modem 4G) harganya relatif mahal.
Ketiga, jika akses internet gratis, lalu bagaimana operator yang menggunakan tower tersebut mendapat biaya untuk pembelian investasi jangka panjang seperti BTS dan penunjangnya (Capital Expenditures atau CapEx), dan ongkos operasional (Operating Expenditures atau OpEx)?
Bagaimana kalau ada kerusakan? Apakah sparepart beserta teknisi sudah tersedia dan bisa dengan cepat menangani masalah yang nanti terjadi?
Mengingat ada beberapa daerah 3T yang sukar dikunjungi menggunakan mobil (motor), dan hanya bisa diakses melalui udara (helikopter maupun pesawat terbang).
Sebagai catatan, sebenarnya, BTS adalah alat utama dari telekomunikasi nirkabel, di samping antena dan tower. Kita biasanya menyebut BTS untuk alat yang dipasang pada tower beserta antena, shelter, sistem Microwave, baterai dan semua komponen lainnya.
Keempat, bagaimana dengan literasi digital? Apakah sudah dilakukan penyuluhan literasi digital secara terpadu dengan pemerintah daerah setempat?
Orang yang baru saja mempunyai gawai dan akses ke internet, mungkin tidak sadar bahwa apa saja yang dia lakukan di dunia maya (jejak digital), tidak mudah untuk dihapus.
Bagaimana kita mengingatkan juga agar jangan mudah memberikan data yang berhubungan dengan pribadi, karena perlindungan data pribadi itu hal penting.
Orang-orang di perkotaan yang sudah terbiasa akses ke internet pun terkadang lupa, apalagi orang baru saja mendapat kesempatan akses.
Sebenarnya saya punya pertanyaan lain yang kalau ditulis di sini, nanti tidak akan selesai. Maka cukuplah sampai di sini saja pertanyaan.
Kembali ke kasus dugaan korupsi, masyarakat sekarang sedang menunggu siapa kiranya yang ditunjuk untuk menggantikan Johnny G Plate.
Sudah banyak beredar analisis dari pakar, juga rumor mengenai siapa nanti yang layak menjadi Menkominfo. Apalagi tahun depan ada pilpres, sehingga makin banyak "bumbu" yang membuat perbincangan makin panas di dunia maya maupun nyata.