Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Reformasi: Soeharto Lengser, Habibie Jadi Presiden hingga Isu Kudeta

Kompas.com - 21/05/2023, 09:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

"Waktu itu kan katanya ada yang mengatakan ada pasukan dari luar Jakarta datang ke Istana sama ke Kuningan (kediaman Habibie). Itu kan pasukan pasukan memang datang, tapi katanya itu tidak koordinasi dengan Panglima ABRI (Pangab) Wiranto," ujar Osdar.

Ia menuturkan, saat Soeharto sudah lengser kondisi di Istana sudah mulai sedikit terbuka. Sehingga bocoran informasi-informasi terkini mulai mudah diketahui.

"Sehingga mulai gampang mendengar isu begitu kan. Itu Paspampres, Paspampres yang sebelumnya enggak bisa ngomong sudah mulai bisa ngomong lagi," kata Osdar.

Baca juga: Biografi BJ Habibie, Bapak Teknologi Indonesia

Pada akhirnya, Prabowo Subianto hadir di Istana pada 23 Mei 1998 menjelang sore hari.

Wartawan Istana saat itu menyaksikan kedatangan Prabowo dari jauh, yakni dari ruang media Sekretariat Negara.

Osdar mengatakan, jika dirunut dari penjelasan Habibie dalam bukunya, "Detik-detik yang Menentukan" saat itu kedatangan Prabowo di Istana dipertanyakan.

Sempat ada pula kekhawatiran jika Prabowo enggan menanggalkan senjata ketika bertemu dengan Habibie.

"Jelang sore itu, memang Pak Prabowo datang, memang kita melihat dari jauh. Saat itu, paling enggak setelah saya baca bukunya Pak Habibie, saat itu memang ada ketegangan dalam pertemuan itu. Kan Prabowo datang mempertanyakan mengapa dia diganti (sebagai Pangkostrad)," kata Osdar.

"Kelihatannya dia mau minta supaya enggak diganti dulu, minta supaya minta waktu. Menurut Pak Habibi, bahwa dia (Prabowo) harus diganti pada Jumat malam sebelum matahari terbenam harus diganti. Tapi kan dia menantu presiden kan, jadi penggantiannya agak susah kan tidak mulus. Tapi akhirnya digantikan," ujarnya lagi.

Osdar pun menambahkan bahwa saat bertemu Presiden Habibie, Prabowo sudah tidak membawa senjata.

Baca juga: Hari Pahlawan, Maruf Amin Tabur Bunga di Makam Habibie hingga Pahlawan Tak Dikenal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com