Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Merasa Dijegal, PDI-P: Itu Kekhawatiran, Persepsinya Begitu

Kompas.com - 20/05/2023, 05:44 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul merespons bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan yang merasa dijegal terkait langkah pencapresannya.

Diketahui, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi. Nasdem merupakan salah satu partai yang mengusung Anies sebagai Capres 2024.

Menurut Bambang Pacul, seseorang memang kerap mengaitkan sesuatu berdasarkan kekhawatirannya sendiri.

"Hukum komunikasi yang paling dasar adalah seseorang ingin mendengarkan apa yang ingin didengarkan, seseorang selalu mengkait-kaitkan dengan apa yang dia khawatirkan. Itu hukumnya," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Anies Pastikan Pencapresan Jalan Terus walau Johnny G Plate Jadi Tersangka Korupsi

Bambang Pacul mengatakan, berdasarkan hukum komunikasi, setiap orang memiliki persepsi yang disesuaikan dengan keinginannya.

Oleh karena itu, menurutnya, persepsi seseorang akan selalu mengarah kepada kekhawatirannya sendiri.

"Hukum komunikasi adalah seseorang ingin mendengarkan apa yang ingin didengarkan. Seseorang akan mempersepsikan apa yang diinginkan, kekawatirannya, harapannya, selalu begitu," kata Bambang Pacul.

"Misalnya, apa gitu, anggaplah itu, ‘wah ini langkah untuk menjegal saya’. Itu kekhawatiran. Persepsinya gitu," ujarnya lagi.

Baca juga: Soal Dugaan Dijegal Nyapres lewat Penetapan Tersangka Johnny G Plate, Anies: Mudah-mudahan Tak Benar

Dikutip dari Tribunnews, Anies Baswedan meminta agar para pendukungnya tak perlu khawatir dengan hasil survei-survei yang ada saat ini.

Anies mengatakan, hasil survei sebaiknya dijadikan sebagai referensi bukan justru menjadi demotivasi.

Diketahui, nama Anies Baswedan kerap berada di urutan ke tiga capres di berbagai survei nasional.

Elektabilitas Anies masih di bawah Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.

"Survei-survei itu cukup kita jadikan referensi. Jangan sampai menjadi demotivasi. Jangan justru membuat kita khawatir," kata Anies saat menghadiri Milad ke 21 PKS di Kota Yogyakarta, Kamis (18/5).

Baca juga: Anies Baswedan soal Johnny G Plate Jadi Tersangka Korupsi: Koalisi Solid

Anies mengungkapkan, dirinya pernah mengalami peristiwa serupa saat berkontestasi di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu.

Ia yang kala itu berpasangan dengan Sandiaga Uno selalu berada di posisi bawah dalam survei.

Meski demikian, akhirnya Anies-Sandiaga yang memenangkan Pilgub DKI Jakarta.

Anies justru mempertanyakan hasil survei yang ada saat ini. Ia mengatakan, jika banyak yang berupaya menjegalnya untuk maju Pilpres 2024 lewat hasil survei.

"Ada yang tanya Pak Anies banyak yang jegal-jegal. Mungkin yang jegal-jegal itu sedang mengatakan survei aslinya. Kalau di survei nomor tiga kenapa harus dijegal? Mungkin yang jegal-jegal itu dia tahu hasil asli surveinya," ujar Anies.

Baca juga: TNI Pastikan Video yang Narasikan “Panglima TNI Pimpin Deklarasi Anies Presiden” adalah Hoaks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com