Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Pastikan Megawati Akan Ajak Ganjar Bicara Setelah Nama Cawapres Mengerucut

Kompas.com - 17/05/2023, 13:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan mengajak Ganjar Pranowo berbicara mengenai calon wakil presiden (cawapres) bila nama-namanya telah mengerucut.

Diketahui, Ganjar telah resmi diusung PDI Perjuangan sebagai bakal calon presiden untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Selain PDI-P, Ganjar juga telah resmi mengantongi dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Pada saatnya ketika proses-proses itu sudah mulai mengerucut, tentu Ibu Ketum akan mengajak bicara capres kita. Tidak mungkin ketum tidak mengajak capres kita," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Baca juga: Bolosnya Tri Adhianto di Konsolidasi Pemenangan Ganjar yang Bikin Internal PDI-P Geram

Said mengungkapkan hal itu saat disinggung nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, yang digadang-gadang menjadi salah satu kandidat cawapres Gubernur Jawa Tengah itu.

Megawati sendiri sebelumnya telah mengungkapkan bahwa paling tidak ada 10 nama yang berpotensi menjadi bakal cawapres Ganjar. Namun, ia memastikan pada akhirnya nama-nama itu akan mengerucut menjadi satu nama nantinya.

Di sisi lain, Said menambahkan, Presiden ke-5 RI itu saat ini masih mendengarkan berbagai macama masukkan mengenai bakal cawapres Ganjar dari berbagai pihak. Sebab, menurutnya, Megawati ingin bahwa sosok yang nantinya akan diusung satu kesatuan, sehingga berdampak positif di dalam jalannya pemerintahan ke depan.

Baca juga: Nasaruddin Umar soal Jadi Cawapres Ganjar: Saya Enggak Pernah Mimpi ke Situ

"Karena memang sebagaimana disampaikan Ibu Ketum bagaimana calon kita itu, ibu mimpinya dwitunggal artinya ada bonding, ikatan batin ideologis, bonding ikatan batin kecintaan NKRI, bonding terhadap konstitusi kita," ujarnya.

"Karena ramuan-ramuan itu semua penting dalam kerangka supaya ke depannya itu berjalannya baik," sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, Nasaruddin Umar mengaku tidak pernah bermimpi menjadi seorang cawapres. Hal itu dikatakannya merespons isu bahwa dirinya masuk ke dalam radar cawapres Ganjar.

"Ha ha ha. Saya enggak pernah bermimpi ke arah situ," ujar Nasaruddin Umar saat dihubungi, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Survei Charta Politika: Pemilih Anies dan Ganjar Lebih Fanatik daripada Pemilih Prabowo

Nasaruddin Umar mengatakan, dirinya hanya ingin bekerja di balik layar.

Pasalnya, ia lebih senang untuk menciptakan kesejukan, ketenangan, dan kedamaian antar sesama umat dan bangsa.

"Prinsip saya tidak mungkin akan ada prestasi bangsa di atas konflik dan ketegangan yang menguras energi," katanya.

Menurut Nasaruddin, ia dan tokoh agama lain harus menciptakan kerukunan dan kedamaian supaya bangsa Indonesia bisa tetap tenang.

Ia bahkan mengapresiasi kepemimpinan bangsa yang sudah ada selama ini, di mana benar-benar menyuguhkan Indonesia yang damai dan tenang.

Baca juga: Ganjar Sebut Predikat Jateng Sebagai Provinsi Terbaik Jadi Bukti Keberhasilan Reformasi Birokrasi

Sementara itu, Nasaruddin Umar mengaku belum berkomunikasi sama sekali dengan PDI-P terkait isu menjadi cawapres Ganjar.

Namun, ia mengatakan, tidak memiliki hubungan yang spesifik dengan PDI-P sejauh ini.

"Iya enggak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com