Dalam kasus ini, polisi juga mendalami keterlibatan orang lain yang diduga sebagai perekrut.
Berdasarkan keterangan para korban, ada sosok berinisial ER yang diduga sebagai perekrut WNI lainnya.
Namun, hal itu masih perlu didalami penyidik dengan mencari fakta dan barang bukti keterkaitan ER dalam kasus itu.
"(Sebanyak) 20 korban yang kemarin sempat viral itu 16 orang direkrut Saudara Andri dan Anita. Kemudian, dari empat orang lagi dan lima orang berhasil kabur sudah kita datakan (direkrut) atas nama ER," kata Djuhandhani.
Setelah para korban berhasil dibebaskan dari perusahaan di konflik tersebut, mereka dibawa ke KBRI Bangkok untuk dilakukan pemeriksaan sebelum dipulangkan ke Tanah Air.
Pemerintah pun berencana memulangkan atau merepatriasi para WNI itu ke Indonesia pekan depan.
"Korban 25 orang ini sedang dilaksanakan asesmen untuk pengembaliannya. Kalau tidak salah tadi dari Kementerian Luar Negeri menyampaikan 23 Mei mereka akan dikembalikan ke Indonesia," ungkap Djuhandhani.
Djuhandani menambahkan, setelah korban dipulangkan, penyidik juga akan terus melakukan proses penyidikan dan pendalaman kasus tersebut.
Nantinya, para korban tersebut juga akan diperiksa guna mendalami lebih lanjut terkait perkara tersebut.
"Karena saat ini yang dilakukan penyidik ada hal-hal lain yang berkaitan dengan penyidikan yang perlu pendalaman-pendalaman," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.